Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 16:49 WIB | Rabu, 16 Mei 2018

Uskup Ajak Umat Kristen Belajar Tiga Nilai Penting Berpuasa

Uskup Diosis Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi. (Foto: Katong News)

AMBON, SATUHARAPAN.COM - Uskup Diosis Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi mengajak umat Kristen belajar tentang hal berpuasa dari umat Muslim yang saat ini akan melaksanakannya selama sebulan penuh.

"Saya mewakili umat Katolik mengucapkan selamat kepada umat Muslim yang akan memasuki bulan puasa, bulan yang suci dan penuh berkah dan kami berusaha untuk menciptakan suasana damai dan tenteram agar pelaksanaan ibadah ini dilaksanakan dengan baik," kata Uskup di Ambon, Rabu (16/5).

Penjelasan Uskup disampaikan dalam acara "Bakumpol Bacarita Kamtibmas" yang dipimin Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto dan dihadiri Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto, Kajati Maluku Triyono Haryanto, dan pejabat militer maupun SKPD lainnya.

Dalam belajar tentang berpuasa kepada Muslim, Uskup mengajak umat Kristen untuk melihat tiga nilai penting dalam berpuasa.

"Yang pertama, puasa penting untuk hidup baik dan sehat bagi raga, banyak berdoa saat berpuasa karena Tuhan yang menentukan hidup kita dan bukan kita sendiri, serta berbuat baik khususnya memberikan sedekah kepada orang yang menderita," tandas Uskup.

Jadi tiga hal ini harus dipelajari juga oleh umat Kristen dan berdoa juga supaya umat Muslim dalam masa puasa ini betul-betul menjadi suci dan dekat dengan Tuhan serta hidup baik, karena 99 persen orang Indonesia adalah Muslim.

Bila hidupnya baik dan benar, pasti ada damai dan persatuan serta persaudaraan, sehingga umat Kristen harus mendukung betul umat Muslim supaya mereka menjadi penegak-penegak perdamaian, persatuan, dan penegakperdaban.

Soal keamanan, kata Uskup, baru saja terjadi bom bunuh diri di Surabaya dan banyak korban meninggal atau terluka, di mana hal ini merupakan perbuatan biadab dan bukanlah perbuatan orang beragama.

"Jangan pernah kita mempersalahkan umat Muslim karena mereka adalah orang baik, hanya yang berbuat seperti ini adalah orang yang tidak beradab dan berlawanan dengan agama Muslim," katanya.

Lebih baik merefleksikan diri dan jangan menjadi sumber ketidak-adaban, tetapi juga harus belajar kekerasan itu hanya menciptakan masalah baru dan mari belajar dari berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia, orang coba menyelesaikan masalah dengan kekerasan tetapi lebih hancur lagi. Yang diajarkan setiap agama adalah jalan cinta kasih atau jalan dialog yang terbaik.

"Saya berharap jangan karena pilkada lalu terjadi perpecahan di Maluku, sudah cukup kita mengalami tragedi kemanusiaan dan kalau terjadi maka saya bilang orang Maluku lima kali lebih bodoh," katanya.

Jadikan pilkada sebagai pesta demokrasi dan pilih sesuai hati nurani kalau kalah, terimalah kekalahan, dan parpol diingatkan janganlah menjadi parpol yang menciptakan kekesaran. (Antara)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home