Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 21:26 WIB | Selasa, 09 Juli 2019

Utusan Khusus Presiden RI Berkunjung ke WCC Promosikan Dialog Antaragama

Dr Syafiq A Mughni (kanan) berfoto bersama Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC), Pendeta Dr Olav Fykse Tveit, (Foto: Valter Hugo Muniz/WCC)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dalam pertemuan dengan Dr Syafiq A Mughni, Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC), Pendeta Dr Olav Fykse Tveit, menyatakan penghargaannya atas promosi hak asasi manusia yang disampaikan Utusan Khusus itu.

Pdt Tveit juga menekankan komitmen WCC untuk bekerja sama dalam menghadapi xenophobia dan Islamophobia. “Kita harus melihat hak asasi manusia sebagai prinsip universal,” kata Tveit. “Adalah tugas kita sebagai manusia dan juga sebagai orang Kristen untuk memperjuangkan hak semua orang.”

Ia menambahkan, “Saya mempelajari Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Itu menunjukkan betapa penting hubungan antaragama untuk Anda. Saya pikir Anda memiliki tugas penting, tidak hanya untuk negara Anda, tetapi juga untuk menjadi model bagi dunia luar.”

Ia melanjutkan: “Kita tidak bisa menyerah. Kita harus percaya pada proyek satu kemanusiaan ini. Kami membutuhkan mitra yang kuat seperti Anda dan pemerintah Anda, untuk menunjukkan apa yang kami inginkan, apa yang kami butuhkan.”

Mughni mengunjungi Jenewa pada 3-5 Juli 2019 untuk bertemu dengan organisasi berbasis agama di kota itu.

“Saya bekerja dengan beberapa gereja di Indonesia dalam konteks kemanusiaan, tetapi ini adalah kesempatan pertama yang harus saya pelajari tentang Dewan Gereja-gereja Sedunia,” kata Mughni, yang menyatakan minat khusus pada pekerjaan WCC di bidang dialog antaragama, dan kerja sama antaragama untuk keadilan dan perdamaian.

Sebagian besar dari 27 gereja anggota WCC di Indonesia terlibat dalam dialog antaragama dengan komunitas Muslim. “Meskipun komunitas Kristen telah menjadi salah satu yang ditargetkan oleh beberapa elemen ekstremis di Indonesia - seperti serangan Mei 2018 terhadap gereja-gereja di Surabaya - ada juga hubungan yang kuat dan konstruktif antara gereja dan mitra Muslim dalam konteks Indonesia, yang kami harap dapat berkontribusi untuk memperluas kerukunan dan kedamaian antaragama di negara ini,” kata Peter Prove, direktur Komisi Gereja-gereja WCC untuk Urusan Internasional, yang memimpin kunjungan delegasi ekumenis ke Indonesia pada Februari 2019. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home