Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:35 WIB | Jumat, 18 September 2015

Utusan PBB Bertemu Gadis Yazidi yang Dibebaskan dari NIIS

Wakil Khusus Sekjen PBB tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik, Zainab Hawa Bangura (kiri ketiga) pertemuan dengan para pemimpin Yazidi di Irak selama kunjungan pada bulan April 2015. (Foto: UNAMI / Fabienne Vinet)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM -  Wakil Khusus Sekjen PBB tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik, Zaenab Hawa Bangura, kembali bertemu di Jerman dengan dua gadis Yazidi yang dibebaskan dari tajhanan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).

 Lima bulan setelah dia pertama kali bertemu dengan dua gadis itu dia melihat bahwa mereka "penuh dengan harapan untuk masa depan," dan itu sebagai "pukulan terbesar mereka" terhadap kelompok teroris yang pernah menahan mereka, lata laporan PBB.

"Saya sangat bangga dengan gadis-gadis ini, pada keberanian dan kekuatan mereka,"kata  Zainab Hawa Bangura setelah reuninya dengan gadis-gadis itu di Jerman.

Perempuan berusia  15 dan 11 tahun itu dibawa ke Jerman selama musim panas untuk mendapatkan perawatan medis dan psikososial, dan berencana untuk melanjutkan sekolah.

Bangura awalnya bertemu mereka selama kunjungannya ke Irak, Suriah dan negara-negara tetangga pada bulan April, untuk melihat bagaimana kekerasan seksual digunakan sebagai senjata perang dan taktik terorisme oleh NIIS.

"Perubahan mereka dari pertemuan pertama kami di Lalish luar biasa," kata Bangura. "Mereka penuh dengan harapan untuk masa depan. Itu adalah pukulan terbesar mereka terhadap ISIL." Dia menggunakan nama lain NIIS yang merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Levant.

Bangura bergarap keduanya bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan baru, dan juga berdiskusi dengan para pemimpin Yazidi tentangh dukungan PBB untuk melacak perempuan yang ditahan di wilayah ISIL dan membawa mereka pulang.

"Sangat penting bahwa kami mendukung inisiatif tersebut dan semua upaya untuk memungkinkan perempuan dan anak perempuan melarikan diri ISIL untuk kembali ke rumah tanpa stigma dan rasa malu," katanya.

Dia juga bertemu para pejabat Jerman dan memuji bantuan yang diberikan kepada anak perempuan dan pengungsi Suriah pada umumnya. "Kepemimpinan Jerman dalam menerima pengungsi dari Suriah adalah contoh solidaritas dan kemanusiaan yang saya harap diikuti negara lain."


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home