Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:51 WIB | Senin, 02 Mei 2016

Vaksin Baru Bantu Atasi Kasus Polio

Pemberian vaksin polio di Jakarta. (Foto: voaindonesia.com)

SATUHARAPAN.COM - Meskipun sejumlah kasus polio di seluruh dunia berkurang, hingga mendekati nol, para pejabat kesehatan menekankan perlunya kewaspadaan terus guna menghindari kembalinya virus itu. Para peneliti, telah mengembangkan vaksin baru, yang mampu mengatasi wabah, jika virus itu secara tak sengaja lolos dari pabrik farmasi.

Hanya 74 kasus polio dilaporkan di seluruh dunia tahun lalu. Para pejabat kesehatan masyarakat berharap penyakit penyebab lumpuh itu benar-benar terbasmi. Untuk memastikan tidak akan ada wabah lain, tujuannya adalah melanjutkan pemberian vaksin untuk setiap anak.

Tapi, virus penyebab polio dipertahankan di fasilitas biocontainment di mana virus itu diolah menjadi bentuk tidak aktif, yang merupakan bibit untuk vaksin. Dan ada kemungkinan kecil bahwa virus itu bisa lolos dan menyusup ke dalam populasi umum.

Jerome Custers, adalah seorang ilmuwan vaksin senior di bagian Penyakit Menular dan Vaksin Jannsen, di Belanda, anak perusahaan dari perusahaan farmasi raksasa, Johnson and Johnson.

" Kita benar-benar memerlukan virus yang lebih aman. Jadi, kurang ganas, tidak menyebabkan penyakit, karena beberapa tahun yang lalu, di fasilitas perusahaan lain, perusahaan farmasi, terjadi rilis yang tidak disengaja dari virus polio ke dalam sungai," kata Jerome Custers.

Custers mengatakan, untungnya, tidak terjadi insiden dan tidak ada yang terjangkit.

Tapi sekarang, vaksin generasi kedua yang dikembangkan oleh tim peneliti pimpinan Belanda itu, akan menghilangkan risiko wabah polio yang disebabkan oleh virus yang lolos.

Dalam jurnal PLoS Pathogens, peneliti melaporkan perkembangan vaksin dengan penyesuaian suhu dingin, sehingga membuatnya tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh manusia .

Jenis virus, yang digunakan untuk membuat vaksin baru direkayasa sedemikian rupa, sehingga virus itu hanya bisa tumbuh pada suhu sekitar 30 derajat Celcius. Itu jauh lebih dingin daripada tubuh manusia normal yang bersuhu 37 derajat C.

Custers mengatakan, di luar ancaman wabah, sekarang ini pasokan vaksin suntik tidak memadai, lagi pula biaya produksinya cukup mahal.

Tapi ia mencatat, vaksin yang disesuaikan suhu dingin ini pada akhirnya bisa lebih murah biaya produksinya dan lebih banyak dosis bisa diproduksi .

"Jadi, akan bagus jika kita bisa memproduksinya di banyak negara di dunia. Dan untuk tujuan seperti itu, kita benar-benar membutuhkan virus yang lebih aman, tidak sedemikian ganasnya, dan tidak menyebabkan penyakit," katanya.

Sejumlah negara dengan industri farmasi yang aktif seperti India, bisa memasuki pasaran, membuat sejumlah besar vaksin polio dengan biaya terjangkau. (voaindonesia.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home