Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 16:57 WIB | Rabu, 27 Mei 2015

Virus Herpes Berpotensi Sembuhkan Kanker Kulit

Ilustrasi. Pengobatan baru diharapkan dapat meningkatkan harapan hidup pasien. (Foto: bbc.co.uk)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah versi rekayasa genetik dari virus yang biasanya menyebabkan penyakit herpes simpleks atau ‘cold sores’ menunjukkan potensi untuk pengobatan kanker kulit, kata para peneliti.

Virus herpes yang dimodifikasi itu tidak berbahaya untuk sel-sel normal tetapi ketika disuntikkan ke tumor, virus berlipat ganda dan merilis zat untuk melawan kanker.

Hasil uji coba yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan terapi ini bisa memperpanjang hidup selama beberapa tahun - namun hanya bagi beberapa pasien melanoma. Metode pengobatan ini belum berlisensi.

Pengobatan mirip dengan imunoterapi ini sudah tersedia di Amerika Serikat dan Eropa, namun peneliti percaya T-Vec akan menjadi tambahan baru yang disambut dengan baik. Ini juga akan menjadi pengobatan melanoma pertama yang menggunakan virus.

Penelitian terbaru ini adalah percobaan acak terbesar menggunakan virus antikanker dan melibatkan 436 pasien dari 64 pusat di Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Afrika Selatan yang memiliki melanoma maligna yang tidak dapat dioperasi.

Peningkatan kelangsungan hidup

Pemimpin penelitian Profesor Kevin Harrington dari Institute of Cancer Research, London, mengatakan, "Ada peningkatan semangat atas penggunaan perawatan viral seperti T-Vec untuk kanker, karena mereka bisa meluncurkan serangan bercabang dua pada tumor - baik membunuh sel-sel kanker secara langsung dan mengkomando sistem kekebalan tubuh untuk perlawanan kanker.”

"Dan karena pengobatan virus dapat menargetkan sel-sel kanker secara khusus, ini cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kemoterapi tradisional atau beberapa immunoterapi baru lainnya," kata dia.

Dr Hayley Frend, manajer informasi sains di lembaga Cancer Research UK, mengatakan, “Penelitian sebelumnya menunjukan T-Vec dapat bekerja baik bagi mereka dengan kanker kulit tingkat lanjut, namun ini penelitian pertama yang menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup.

“Langkah selanjutnya adalah untuk mengerti kenapa hanya beberapa pasien yang merespons baik terhadap pengobatan T-Vec, agar kita tahu pasien mana saja yang dapat mengambil manfaat pengobatan ini.”

Awal tahun ini, sebuah obat imunoterapi, pembrolizumab, menjadi pengobatan pertama yang “dipercepat” bagi pasien NHS di Inggris yang menderita melanoma, di bawah rencana pemerintah baru.

Obat-obatan yang disetujui melalui rencana Early Access to Medicines, yang diluncurkan di Inggris bulan April 2014, telah diteliti oleh pengawas yang menghitung risiko dan manfaat yang diakibatkannya.

Melanoma adalah kanker yang sering terjadi di Inggris dan membunuh lebih dari 2.000 per tahun di sana. Kerusakan pada kulit yang disebabkan sinar UV matahari yang berbahaya meningkatkan resiko timbulnya kanker ini.

Walau belum dilisensi, para dokter sangat bersemangat dengan prospek pengobatan melanoma baru ini dan untuk ke depannya, mungkin untuk jenis kanker lain.

Gagasan menggunakan virus untuk memasuki dan membunuh sel-sel kanker semakin diterima komunitas sains dan banyak dipuji.

Penelitian terbaru di Journal of Clinical Oncology adalah studi acak terbesar untuk virus antikanker dan memberikan bukti-bukti yang menjanjikan agar konsep ini bisa diterapkan di klinik, serta lama diuji di laboratorium.

Para peneliti sekarang ingin melakukan studi lebih lanjut untuk mengenali pasien mana saja yang dapat bermanfaat dari pengobatan ini dan apakah harus digunakan beserta pengobatan melanoma lainnya.

Pengawas obat-obatan akan mengawasi dengan cermat dan akan membuat keputusan final mengenai T-Vec dalam waktu singkat. (bbc.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home