Wagub DKI: Sahur on the Road Picu Tawuran

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta warga untuk tak lagi mengadakan sahur on the road (SOTR). Ia menyayangkan, beberapa kegiatan SOTR justru memicu tawuran di sejumlah wilayah di DKI.

“Tidak bagus itu. Maka, kita bikin acara sepedaan itu kan untuk supaya tidak ada sahur on the road (SOTR). Tapi ternyata masih ada. Oleh karena itu, saya minta satpol PP untuk mengadakan operasi, tidak boleh lagi ada SOTR seperti itu,” kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Senin (6/7). 

Wagub menyarankan warga untuk melakukan sahur sewajarnya, tanpa kegiatan kebut-kebutan. Menurutnya, SOTR seperti yang banyak dilakukan warga DKI justru menghilangkan esensi sahur. 

“Kemarin kan kita kasih contoh, naik sepeda saja lah daripada naik motor. Malah lebih bagus kan buat kesehatan. Sahur ya tetep sahur, bukan konvoi gitu. Kita pakai sepeda juga kan tetap bagi-bagikan sahur. Tapi naik sepeda,” kata pejabat asal Blitar itu. 

Seperti dikutip laman resmi milik Pemprov DKI, beritajakarta.com, berdasarkan laporan TMC Polda Metro Jaya, Minggu (5/7) dini hari, tiga tawuran terjadi di tiga lokasi di Jakarta. Pemicunya ialah saling ejek antarpeserta SOTR. 

Tawuran pertama terjadi di perempatan Mampang arah Warung Buncit, Jakarta Selatan yang terjadi sekitar pukul 00.34 WIB. Peserta SOTR saling lempar batu dan kayu. 

Lokasi tawuran kedua yang melibatkan peserta SOTR terjadi di sekitar Blok M Plaza sekitar pukul 01.25 WIB, namun tidak jelas apa pemicu tawuran ini. 

Di waktu yang hampir bersamaan, peserta SOTR juga terlibat tawuran di kawasan Jalan Gajah Mada. Kejadian bermula sekitar pukul 01.21 WIB di hari yang sama. 

Editor : Bayu Probo

Ikuti berita kami di Facebook