Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 22:42 WIB | Selasa, 29 Juli 2014

Wakil PM Turki: Perempuan Tidak Boleh Tertawa Keras di Publik

PM Turki yang juga calon presiden pada pemilihan 10 Agustus mendatang, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: ist)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Politisi senior Turki di bawah pemerintahan Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan pernyataan yang  memicu kecaman di publik pada hari Selasa (29/7) setelah menyatakan bahwa perempuan tidak boleh tertawa keras di depan umum.

Adalah Wakil Perdana Menteri, Bulent Arinc, salah satu pendiri Partai Keadilan dan Pembangunan(AKP), partai yang berbasis Islam dan tengah berkuasa, memberi komentar dengan menyesalkan adanya kemerosotan moral masyarakat modern.

"Seorang pria harus bermoral, tetapi perempuan juga harus bermoral, mereka harus tahu apa yang layak dan apa yang tidak layak," kata Arinc dalam pidato pada hari Senin (28/1) di Bursa, bagian wilayah barat pada hari libur Bayram yang menandai akhir Ramadan, bulan suci bagi umat Islam.

"Dia tidak boleh tertawa keras di depan publik, di dunia dan harus melestarikan kesusilaannya setiap saat," kata dia menambahkan.

Partai berkuasa, AKP dituduh oleh para kritikus berusaha untuk mengikis prisnip Turki dengan pemisahan yang ketat agama dan negara yang menjadi dasar bagi republik sekuler yang didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk.

Arinc melanjutkan dengan mengkritik degradasi moral yang menyebabkan masyarakat dibanjiri oleh obat-obatan dan prostitusi, dan mengecam sinetron populer di Turki yang mendorong gaya hidup yang longgar. Komentarnya itu dikutip di seluruh media Turki dan media online.

Dia mencela penggunaan mobil berlebihan,  dan mengatakan bahwa seandainya "Sungai Nil penuh dengan bensin", tidak akan cukup untuk bepergian keliling.

Arinc juga mengecam penggunaan berlebihan telepon seluler di masyarakat Turki, di mana perempuan "menghabiskan berjam-jam  ewaktu untuk bertelepon mencari resep.”

Dengan meniru (gaya) seorang perempuan Turki dengan telepon selulernya, dia berkata, "Apakah tidak ada apa-apa lagi yang terjadi? Apa yang terjadi dengan putri Ayse ini? Kapan pernikahannya?"

"Orang-orang harus mengatakan hal-hal seperti itu dengan bertatap muka,” kata dia menambahkan.

Menjelang Pilpres

Komentarnya memicu “badai” di media sosial, dan menaikkan ketegangan politik, sementara  Erdogan mempersiapkan diri untuk pemilihan presiden pada 10 Agustus mendatang.

Saingan utama Erdogan dari Organisasi Kerjasama Islam, Ekmeleddin Ihsanoglu, pun ikut menanggapi lewat Twitter untuk mengolok-olok Arinc. "Kita perlu mendengar tawa bahagia dari perempuan," tulis dia di akun Twitternya.

Para blogger anti Erdogan menanggapi dengan kemarahan yang lebih besar. "Berhenti memberi kita pelajaran moral dan bukannya menghitung semua uang yang telah dicuri," tulis salah satu pemilik akun Twitter, bturkmen, mengacu pada tuduhan korupsi yang dilakukan Erdogan dan orang-orang dalam lingkaran dekatnya yang muncul tahun lalu.

Seorang Muslim yang saleh yang tidak minum (minuman keras) dan yang istrinya memakai jilbab, kata Erdogan, dan selalu berusaha membantah  tidingan mengikis prinsip-prinsip sekuler  negara Turki. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home