Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:24 WIB | Jumat, 15 Desember 2017

Wapres AS Pence Tunda Kunjungi Israel

Wakil Presiden AS Mike Pence (kanan) melambaikan tangan saat tiba di fasilitas pangkalan udara AS di Atsugi, Kanagawa 18 April 2017. (Foto: AFP)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence telah menunda kunjungannya ke Israel minggu depan, kata juru bicara kantor Pence kepada CNN, hari Kamis (14/12).

Penundaan tersebut terjadi saat Kongres AS bersiap untuk memberikan suara pada sebuah undang-undang perpajakan dan di tengah kecaman yang terus berlanjut atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke kota suci tersebut.

Pemungutan suara mengenai undang-undang perpajakan sangat penting bagi Republik sebelum akhir tahun. Dengan mayoritas anggota Partai Republik 52-48 di Senat - Pence akan mengadakan pemungutan suara jika terjadi perpecahan suara.

Menunda kunjungan Yerusalem dan menjadi wakil presiden di Washington memungkinkan Pence untuk memberikan suara tersebut jika reformasi perpajakan bergerak maju minggu depan.

Sebelumnya Pembantu Wapres mengatakan, Pence akan melakukan perjalanan ke Kairo dan Yerusalem mulai hari Selasa, di tengah demonstrasi dan ketegangan diplomatik mengenai perubahan dramatis dalam kebijakan AS.

Pemerintahan Presiden Donald Trump memicu kecaman awal bulan ini, ketika secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang secara efektif mengabaikan klaim Palestina atas kota itu.

Status kota Yerusalem akhirnya telah dilihat sebagai unsur sentral dalam mencapai perjanjian damai.

Para pemimpin Palestina mengatakan, Pence tidak diterima dan secara terbuka menolak permintaan untuk sebuah pertemuan dengan Wapres AS itu.

Presiden Palestina Mahmud Abbas membatalkan rencana bertemu dengan Pence di Ramallah dan memperingatkan bahwa Amerika tidak lagi berperan dalam proses perdamaian.

Seorang pejabat tinggi di kantor Pence menuduh orang-orang Palestina "menolak lagi sebuah kesempatan untuk membicarakan masa depan kawasan itu."

Perjalanan Pence juga telah ditetapkan untuk berpusat pada peran pemimpin agama di Timur Tengah, namun rencana tersebut juga gagal.

Paus Kristen Koptik Mesir, Tawarik II juga membatalkan sebuah pertemuan dengan Pence, dengan mengatakan bahwa pengumuman Trump telah gagal untuk memperhitungkan "perasaan jutaan" orang Arab.

Namun, wakil presiden AS itu akan mengucapkan pidato di Knesset (Parlemen) Israel, bertemu dengan pemimpin Israel dan Mesir, Benjamin Netanyahu dan Abdel Fattah al-Sisi dalam lawatan lima hari tersebut. (VOA/CNN)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home