Loading...
HAM
Penulis: Prasasta Widiadi 11:18 WIB | Rabu, 24 Agustus 2016

Warga Chibok Menyesal Pilih Buhari sebagai Presiden

Beberapa orang di ibu kota Nigeria menggelar demonstrasi dengan bertuliskan #BringBackOurGirls (BBOG). (Foto: ibtimes.co.uk)

ABUJA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan warga Desa Chibok, Nigeria, melakukan demonstrasi di ibu kota Nigeria, Abuja, dengan membawa spanduk bertuliskan #BringBackOurGirls (BBOG). Demonstran mengungkapkan penyesalan karena memilih Muhammadu Buhari sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2015. 

BBOG adalah gerakan atau kelompok yang meminta dukungan internasional yang meminta gadis Chibok kembali ke orangtua dari tangan ekstremis Boko Haram.  

Seperti diberitakan Allafrica.com, pada hari Selasa (23/8), demonstran  BBOG menyesalkan Buhari sebagai kepala negara bukanlah sosok berwibawa. Menurut pandangan mereka, tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah turun karena ketidakmampuan pemerintah mengambil langkah-langkah taktis guna menyelamatkan lebih dari 200 gadis yang diculik Boko Haram, di sekolah mereka di Chibok, Borno Negara, pada tahun 2014.

Dalam peristiwa yang terjadi dua tahun lalu tersebut, lebih kurang 200 siswi diculik dari asrama sekolah mereka di Chibok, Nigeria. Kelompok ekstremis Boko Haram menyerbu sekolah mereka pada malam hari dan mengangkut mereka ke dalam truk.

Pekan lalu, Boko Haram merilis video terkini gadis-gadis, yang memperlihatkan gadis-gadis tersebut masih hidup.

Boko Haram, dalam video tersebut, mengatakan mereka menawarkan pertukaran gadis-gadis itu dengan anggota mereka yang ditahan di berbagai penjara.

Salah satu gadis yang disandera, Maida Yakubu, yang juga berbicara dalam video meminta orangtua mereka untuk melobi Pemerintah Nigeria untuk menyetujui permintaan Boko Haram sehingga mereka akan dibebaskan.

Buhari terpilih sebagai presiden pada 2015 menggantikan Goodluck Jonathan.

“Pemerintah saat ini memberitahu kami bahwa video tersebut sudah diatur,” kata salah satu demonstran Hosea Tsambido.

“Kami menyesalkan penilaian kami terhadap Buhari. Kami menyesal,” kata Tsambido.

Dia mengatakan warga Chibok telah lama mendengar janji manis presiden akan mengunjungi  wilayah Chibok. “Kami juga diberitahu dalam waktu dua minggu gadis-gadis akan diselamatkan,” kata dia.

Warga Chibok terutama orangtua dari gadis-gadis yang diculik menantikan perkembangan tersebut lebih dari satu tahun.

“Tindakan presiden adalah hal yang membingungkan. Kami kecewa karena pemerintahan Buhari belum menunjukkan kemajuan,” kata dia.  

Kelompok demonstran BBOG mengatakan mereka akan menggelar demonstrasi 14 hari agar pemerintah tetap mendengar seruan  menyelamatkan gadis-gadis.

Unjuk rasa semula digelar di jantung Kota Abuja. Kemudian perlahan-lahan massa bergerak menuju Istana Kepresidenan Nigeria. Namun, saat menuju tempat tersebut, petugas keamanan mencegah langkah mereka di pintu masuk.

Kelompok itu mengatakan, pemerintahan saat ini telah kehabisan alasan jika ditanya tentang kondisi gadis Chibok.

Banyak tokoh dunia tercatat pernah mengunggah tanda pagar (tagar) #BringBackOurGirls di akun media sosial sebagai tanda simpati mereka terhadap gadis-gadis asal Chibok yang diculik. Di antaranya adalah Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama, dan aktivis kemanusiaan asal Pakistan, Malala Yousafzai.

Reaksi Kelompok Pro Buhari

Sementara itu, kelompok pro Buhari, Buhari Media Support Group (BMSG) meminta BBOG  tidak melakukan demonstrasi ke Istana Presiden Nigeria.

Anggota BMSG, Muhammad Labbo, mengatakan pemerintahan Buhari bertindak taktis dan sangat hati-hati lewat angkatan udara, laut, dan darat untuk menghindari korban jatuh lebih banyak, dan agar tidak ada gadis-gadis Chibok yang terluka. 

Labbo mengatakan melakukan langkah politik dengan menggelar demonstrasi seperti yang dilakukan kelompok BBOG, adalah tindakan yang kontraproduktif.

“Para teroris tidak memiliki aturan, karena  mereka tidak segan-segan akan membunuh semua sandera jika militer Nigeria terlalu banyak berbicara di media tentang operasi pembebasan sandera,” kata Labbo. (allafrica.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home