Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:26 WIB | Senin, 22 Desember 2014

Waspadai Januari Puncak Kejadian Bencana

Ilustrasi: bencana longsor Banjarnegara Desember 2014. (bnpb.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sesuai pola kejadian bencana di Indonesia, Januari adalah puncak kejadian bencana. Sebab lebih dari 90 persen bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan lahan.

Bencana hidrometeorologi berkorelasi positif dengan pola curah hujan. Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami puncak hujan pada Januari. Selama Desember-Maret, curah hujan akan tinggi, sehingga pada bulan itu banyak banjir, longsor, dan puting beliung, seperti dikemukakan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (21/12).

Di Indonesia, rata-rata kejadian bencana lebih dari 1.200 kejadian per tahun. Tiga daerah paling banyak bencana adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, karena memang penduduk terbanyak di daerah itu.

Bencana hidrometeorologi tidak terjadi tiba-tiba, tetapi merupakan akumulasi dan interaksi dari berbagai faktor, seperti sosial, ekonomi, degradasi lingkungan, urbanisasi, kemiskinan, tata ruang. Banjir yang saat ini menggenangi daerah Dayeuhkolot, Baleendah, dan lainnya di Bandung Selatan, contohnya.

Banjir serupa pernah terjadi pada 1931 karena wilayah tersebut adalah Cekungan Bandung, seperti mangkuk DAS Citarum. Banjir serupa terjadi pada 19 Februari 2014 di tempat tersebut. Hal yang sama juga terjadi di banjir Bojonegoro, Tuban, Gresik, Cilacap dan sebagainya, yang saat ini banjir.

Bertambahnya penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana adalah konsekuensi dari lemahnya implementasi tata ruang dan penegakan hukum. Kawasan industri dibangun di daerah-daerah rawan bencana. Masyarakat dibiarkan tinggal di daerah rawan banjir dan longsor tanpa ada proteksi memadai.

Banjir dan longsor sebenarnya adalah bencana yang dapat diminimumkan risikonya. "Kita sudah tahu kapan, di mana dan apa yang harus dilakukan. Kunci utama itu semua adalah mitigasi struktural dan nonstruktural komprehensif, penataan ruang dan penegakan hukum," kata Sutopo. (bnpb.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home