Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 07:09 WIB | Kamis, 16 Juli 2020

WCC dan UCCP Serukan Keadilan Terkait Penangkapan Pendeta Pegiat HAM di Filipina

Pendeta Dan San Andres Sr yang juga pegiat hak asasi manusia di Filipina. (Foto: oikoumene.org)

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Pendeta Dan San Andres Sr yang dikenal sebagai pembela hak asasi manusia ditangkap aparat keamanan Filipina sepekan setelah Undang-undang Anti Terorisme yang kontroversial disahkan di negara itu. Merespons hal itu, Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) bergabung dengan para pendeta gereja setempat dari United Church of Christ in the Philippines (UCCP) dalam menyerukan keadilan.

Andres melayani sebagai ketua Komite Saksi dan Layanan Kristen dari Konferensi Bicol Utara UCCP. “Salah satu mandat komite yang dia pimpin saat ini adalah untuk melindungi dan menegakkan hak asasi manusia,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh para uskup UCCP.

"Kasus-kasus palsu seperti ini hanya menunjukkan bahwa KEBOHONGAN adalah dasar dari sistem penindasan dan ketidakadilan."

"Kami marah bahwa serangan terhadap pembela hak asasi manusia terjadi bahkan ketika jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negara ini terus meningkat melampaui angka 50.000," tambah pernyataan Dewan Gereja-gereja Nasional di Filipina (NCCP).

"Alih-alih berkonsentrasi pada kebutuhan medis dan bantuan sosial-ekonomi untuk orang-orang, agen negara menjalankan dengan kasar terhadap hak asasi manusia."

Dukungan untuk Andreas

Ioan Sauca, sekretaris jenderal sementara WCC, mengatakan bahwa doa persekutuan WCC ada bersama Andres dan keluarganya. "Kehidupan Pendeta Andres dan karyanya sakral bagi bangsanya dan dunia,” kata Sauca.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan anggota United Church of Christ in Phillipine ketika mereka menghadapi situasi yang mengerikan ini. Kami menyerukan kepada badan-badan pemerintahan Filipina untuk menghormati tanggung jawab mereka untuk menjaga martabat manusia.”

Situasi hak asasi manusia yang memburuk di Filipina adalah fokus dari laporan yang disampaikan oleh Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, pada sesi ke-44 Dewan Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan pekan ini. (oikoumene.org)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home