Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 22:26 WIB | Kamis, 20 November 2014

World Peace Forum Kelima Tak Bahas ISIS dan Gaza

Sejumlah peserta Pembukaan World Peace Forum kelima, mulai memasuki Gedung Nusantara IV, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (20/11). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan World Peace Forum kelima yang mulai berlangsung Kamis (20/11) hingga Minggu (23/11) tidak akan membahas mengenai Konflik di Gaza, Palestina, dan Islamic State Iraq and Syria (ISIS), meskipun dalam penyelenggaraan kali ini mengangkat tema ‘Quest for Peace: Lessons of Conflict Resolution’ (upaya pencarian perdamaian pelajaran dari resolusi konflik).

“Tidak ada pembahasan mengenai Konflik Gaza, Palestina dan ISIS, terlalu banyak konflik di dunia ini, jadi kita harus membatasi,” kata dia jelang Pembukaan World Peace Forum kelima, di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).

Din menyampaikan beberapa konflik dunia yang akan menjadi pembahasan atau bahan diskusi dalam penyelenggaraan ini antara lain kisah sukses Indonesia dalam Kasus Aceh dan Maluku, Kasus Mindanao (Filipina), Kasus Pattani (Thailand Selatan), Perang Kosovo dan Kasus Afrika Tengah.

“Kita akan bicarakan hal-hal tersebut secara rileks tapi serius, pendekatan pun akan sangat dialogis karena menghadirkan ahli, pelaku, dan pengamat,” ujar dia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan topik Konflik Gaza, Palestina, dan ISIS, akan menjadi pembahasan meskipun tidak menjadi fokus utama. Menurut dia World Peace Forum adalah forum yang dinamis dimana peserta akan menyinggung berbagai persoalan perdamaian dunia.

Mewujudkan Perdamaian Dunia

Tahun 2014 menjadi momen penyelenggaraan kelima bagi World Peace Forum, sebuah kegiatan yang senantiasa diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah setiap dua tahun sekali sejak 2006. Menurut Din forum ini adalah ajang silahturahmi para tokoh dan aktivis perdamaian dari mancanegara, baik tokoh agama, politik, intelektual, bisnis, serta media. “Jadi lintas profesi tak hanya tokoh agama, tokoh agamanya pun beragam,” ujar dia.

Tujuannya, lanjut Ketua PP Muhammadiyah itu, untuk saling menukar pikiran dan berbagi pengalaman mengenai perjuangan bersama mewujudkan perdamaian dunia dalam berbagai pendekatan.

Menanggapi penyelenggaraan World Peace Forum kelima, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Andreas A Yewangoe mengapresi inisiasi acara yang dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah. Kata dia, kehidupan perdamaian sekarang harus kembali diingatkan karena sejumlah ketegangan acap kali terjadi.

“Manusia harus terus-menerus diingatkan tentang perdamaian, karena itu penting dan selalu rentan dipecahkan,” ujar dia.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home