Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:47 WIB | Rabu, 15 April 2020

Wuhan Luncurkan Tes Asam Nukleat untuk Survei Sampling Kasus Tanpa Gejala

Seorang staf melakukan tes asam nukleat di sebuah laboratorium di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 13 Februari 2020. (Foto: Antara/Xinhua/Cheng Min)

WUHAN, SATUHARAPAN.COM – Untuk mengetahui terjadinya kasus tanpa gejala, Wuhan, kota yang paling parah dilanda wabah virus corona di China, pada Selasa (14/4) meluncurkan survei sampling epidemiologis bagi penduduk setempat.

Survei itu dimulai di Distrik Jiangxia pada Selasa (14/4) pagi. Total 880 penduduk dari delapan subdistrik, menjalani tes asam nukleat dan antibodi secara gratis.

Survei ini akan mencakup total 11.000 penduduk dari 13 distrik administratif di Wuhan. Untuk memastikan keaslian dan keakuratan data, survei pengambilan sampel mengadopsi prinsip pengambilan sampel secara acak, pada titik-titik tertentu. Seratus lingkungan tempat tinggal akan dipilih sebagai titik survei.

Para ahli masih perlu memahami lebih jauh tentang karakteristik penularan, karakteristik epidemiologi, dan jalur patogen virus corona baru, mengeksplorasi keteraturan epidemi, dan menyempurnakan langkah-langkah pencegahan, kata Ding Gangqiang, pemimpin tim survei pengambilan sampel epidemiologis yang dikerahkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China ke Wuhan.

"Kami meluncurkan survei pengambilan sampel seperti ini di Wuhan dan sembilan kota serta provinsi, termasuk Beijing, Liaoning, Shanghai, Jiangsu, Zhejiang, Hubei, Guangdong, Sichuan, dan Chongqing untuk mempelajari tingkat antibodi COVID-19 masyarakat, serta memberikan dasar ilmiah untuk penyesuaian strategi pencegahan dan pengendalian," kata Ding.

Zhu Huaqiao, Direktur Biro Kesehatan Distrik Jiangxia, mengatakan bahwa survei pengambilan sampel epidemiologis, dapat membantu mengungkap penularan dan perubahan dinamis dari virus corona baru.

Untuk memastikan keterwakilan, keaslian, dan keakuratan pengambilan sampel, seluruh objek sampel harus anggota keluarga, yang memenuhi syarat dan tinggal di lingkungan tersebut selama tak kurang dari 14 hari, dari Januari hingga Maret.

Personel pencegahan epidemi akar rumput, penjaga keamanan, polisi, kader, pengemudi taksi, sukarelawan lain, dan staf terkait di garis depan pencegahan dan pengendalian wabah, juga termasuk dalam kelompok pengambilan sampel. (Xinhua/Ant)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home