Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:17 WIB | Sabtu, 23 Mei 2020

Yunani Adukan Turki dalam Sengketa Perbatasan

Tentara Yunani memperkuat garis perbatasan Yunani-Turki di desa Kastanies, wilayah Evros pada hari Senin (9/3/2020. (Foto: dok. AP)

ATHENA, SATUHARAPAN.COM-Yunani mengadukan Turki dalam sengketa perbatasan terkait perubahan dasar sungai, kata satu sumber kementerian luar negeri pada hari Jumat (22/5). Pejabat kementerian mengkonfirmasi laporan sebelumnya oleh badan negara, ANA, mengatakan Athena telah melakukan protes ke Ankara.

Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias, pada hari Rabu (20) mengatakan ada "perselisihan" atas "batas yang tepat" dari Evros, sungai yang dikenal sebagai Maritsa di Turki yang memisahkan kedua negara. “Dasar sungai telah berubah,” kata Dendias.

Laporan Yunani pada hari Jumat mengatakan pasukan Turki telah menduduki sebidang tanah yang biasanya terendam pada tahun ini dan berada di sisi perbatasan Yunani.

Partai oposisi utama Yunani, Syriza, pada hari Jumat menuntut pengarahan segera "atas tindakan sewenang-wenang dan agresif oleh Turki".

Dendias dikritik di parlemen karena mengatakan pada hari Rabu bahwa "semua hal ini dapat diselesaikan melalui komite bersama dan pengukuran yang relevan. Kami berbicara tentang beberapa puluh meter," katanya.

Perbatasan dan Imigran

Ada ketegangan di daerah itu pada bulan Maret setelah Turki mendorong puluhan ribu pencari suaka untuk melakukan perjalanan ke perbatasan dengan Yunani dengan harapan menyeberang ke Uni Eropa.

Selama berhari-hari, ada pertempuran kecil di perbatasan ketika para migran yang berusaha menerobos melempar batu ke polisi anti huru-hara Yunani yang menembakkan gas air mata ke mereka.

Polisi Turki juga membombardir pasukan Yunani dengan gas air mata secara berkala, dan Athena menuduh polisi Turki membagikan pemotong kawat kepada para migran untuk membantu mereka menerobos pagar.

Pasukan perbatasan Yunani juga mengklaim bahwa pasukan Turki baru-baru ini melepaskan tembakan ke udara.

Ankara menuduh Athena memukuli para migran dan menembakkan peluru tajam ke arah mereka, menuduh bahwa beberapa orang meninggal karena luka-luka peluru. Pemerintah Yunani dengan tegas menyangkal menggunakan kekuatan yang tidak semestinya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home