Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:12 WIB | Kamis, 27 November 2014

10 Alasan AS Menganggap Indonesia Sahabat yang Baik

Kuliah Umum Duta Besar Amerika untuk Indonesia, HE Robert Orris Blake, yang diadakan di Aula Terapung Perpustakaan UI, Depok, pada hari Rabu (19/11). (Foto: ui.ac.id)

DEPOK, SATUHARAPAN - Pusat Kajian Wilayah Amerika Serikat Program Pascasarjana Universitas Indonesia, menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “The Future of Our Bilateral Relationship”, yang menghadirkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, HE Robert Orris Blake, sebagai narasumber.

Kuliah umum ini diadakan di Aula Terapung Perpustakaan UI, Depok, pada hari Rabu (19/11). Acara dibuka dengan sambutan dari Pejabat Rektor UI, Prof Dr Bambang Wibawarta SS MA, dan pembacaan profil duta besar oleh pembawa acara Dra Suzie Sri Suparin S Sudarman MA, Ketua Pusat Kajian Wilayah Amerika.

Blake menyampaikan ada 10 alasan utama, keyakinannya bahwa kerja sama Indonesia-Amerika Serikat (AS) akan sangat baik di masa depan. Yang pertama adalah adanya kesamaan nilai demokrasi. Kedua, kerja sama yang telah terjalin cukup baik di bidang militer dan pertahanan.

Menurutnya, selama ini latihan bersama antara militer AS dan Indonesia sudah cukup sering dilakukan. Di samping itu, pihak Indonesia juga sangat kooperatif dalam pemberantasan terorisme di dunia. “Minggu lalu, saat dua Presiden bertemu di Tiongkok, Presiden Obama berterima kasih ke Presiden Jokowi untuk kerja sama yang sangat baik dalam menangani permasalahan terorisme dan menjaga perdamaian dunia.” katanya.

Alasan ketiga adalah, adanya civil society yang sama-sama kuat baik di AS ataupun di Indonesia, sehingga kerja sama dalam bidang budaya ataupun pemberdayaan perempuan, dan interfaith dialogue sudah sangat sering dilakukan.

Keempat, optimisme hubungan bilateral ini juga terjadi dalam bidang ekonomi, seperti upaya pemerintah AS dalam mendorong Indonesia agar ikut ambil bagian dalam perundingan G-20 tahun lalu.

Kelima, pemerintahan Indonesia saat ini turut serta memberikan suasana positif dalam hubungan bilateral dengan adanya fokus pembangunan di bidang maritim. “AS sangat mendukung kebijakan ini dengan membantu dalam hal pendanaan dan transfer teknologi,” jelas Blake lagi.

Alasan keenam dan ketujuh yang menjadi dasar optimisime Blake terkait dengan bidang pengembangan energi terbarukan dan lingkungan. Hal ini terlihat dari kerja sama yang cukup baik dalam mengupayakan energi terbarukan, terutama dalam pengembangan energi geothermal.

Upaya tersebut, nantinya berkaitan erat dengan pengurangan efek rumah kaca dan penanganan emisi karbon yang menjadi komitmen bersama Indonesia-AS sejak ratifikasi Bali.

Kerja sama dalam bidang edukasi juga berjalan dengan baik. “Kemudahan dalam mendapatkan visa bagi pelajar adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam kerja sama dalam bidang edukasi,“ kata Blake.

Dengan adanya kerja sama yang erat di bidang edukasi ini, ke depannya, Blake berharap Indonesia-AS dapat mengembangkan kerja sama di bidang sains, kesehatan, dan teknologi.

Kerja sama Indonesia-AS dalam program pengentasan malaria, tuberkolosis, dan penanganan permasalahan ibu juga menjadi salah satu program yang digarisbawahi Blake.

Alasan kesepuluh yang diutarakan Blake terkait dengan bidang media sosial. Blake menilai, di masa depan, media sosial mempunyai peranan sangat penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-AS, terutama dengan jumlah pengguna twitter yang sangat banyak baik di AS maupun di Indonesia. (ui.ac.id)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home