Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:02 WIB | Sabtu, 19 Maret 2022

16 Kandidat Bersaing dalam Pemilihan Presiden Timor Leste

16 Kandidat Bersaing dalam Pemilihan Presiden Timor Leste
Pendukung petahana Francisco "Lu-Olo" Guterres dari Partai Fretilin, meneriakkan slogan-slogan selama kampanye pemilihan presiden di Dili, Timor Leste, Rabu, 16 Maret 2022. Hampir satu juta orang di Timor Leste memilih presiden Sabtu (19/3) di Pemilu yang akan menguji stabilitas bangsa muda di tengah krisis politik dan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan. (Foto-foto: dok. AP/Lorenio Do Rosario Pereira)
16 Kandidat Bersaing dalam Pemilihan Presiden Timor Leste
Pendukung Partai CNRT (Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste) di Dili, Timor Leste.

DILI, SATUHARAPAN.COM-Hampir satu juta orang di Timor Leste memilih presiden pada hari Sabtu (19/3) dalam pemilihan yang akan menguji stabilitas negara muda di tengah krisis politik dan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan.

Para pemilih berbaris untuk memberikan suara mereka saat tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 07:00 pagi di Dili, ibu kota, dan di tempat lain di seluruh negeri.

Petahana Francisco “Lu Olo” Guterres, 67 tahun, mantan pemimpin gerilya dari Front Revolusioner untuk sebuah partai Independen Timor Timur, yang dikenal dengan akronim lokal Fretilin, bersaing dengan 15 kandidat lainnya, termasuk empat kandidat perempuan.

“Saya yakin bahwa saya akan memenangkan pemilihan lagi,” kata Guterres kepada wartawan setelah memberikan suaranya di Dili. "Saya meminta orang untuk menerima apapun hasilnya dan saya siap bekerja dengan siapa pun yang memenangkan pemilihan ini."

Survei menunjukkan Guterres dan mantan Presiden Jose Ramos-Horta, yang popularitasnya banyak dipengaruhi oleh sejarah mereka sebagai pejuang dalam perjuangan kemerdekaan Timor Timur dari Indonesia, termasuk di antara yang terdepan, dengan Ramos-Horta memimpin.

Ramos-Horta, 72 tahun, peraih Nobel Perdamaian, didukung oleh Kongres Nasional Rekonstruksi Timor Timur, yang dikenal sebagai CNRT, sebuah partai yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Xanana Gusmao, seorang mantan pemimpin perlawanan yang masih berpengaruh.

Lebih dari 835.000 dari 1,3 juta orang di negara itu terdaftar untuk memilih, dan pemenangnya dijadwalkan untuk mengambil sumpah jabatan pada hari Minggu (20/3) untuk menandai peringatan 20 tahun kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia, dan bekas jajahan Portugis pada tahun 1975.

Namun, jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara di putaran pertama, putaran kedua antara dua peraih suara teratas dijadwalkan pada 19 April.

Orang Timor Timur memberikan suara yang sangat besar dalam referendum yang diawasi PBB pada tahun 1999 untuk mengakhiri 24 tahun di bawah Indonesia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home