Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 12:46 WIB | Rabu, 04 Agustus 2021

17.000 Artefak Kuno Yang Dijarah Dikembalikan ke Irak

17.000 Artefak Kuno Yang Dijarah Dikembalikan ke Irak
Barang antik yang baru ditemukan ditampilkan di kementerian luar negeri, di Baghdad, Irak, hari Selasa (3/8). Lebih dari 17.000 artefak kuno yang dijarah yang ditemukan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain diserahkan ke Kementerian Kebudayaan Irak. (Foto-foto: AP/Khalid Muhammad)
17.000 Artefak Kuno Yang Dijarah Dikembalikan ke Irak
Barang lantik lain yang dipajang pada konferensi pers.
17.000 Artefak Kuno Yang Dijarah Dikembalikan ke Irak
Kotak-kotak berisi artefak jarahan yang ditemukan disimpan sementara di kementerian luar negeri sebelum dipindahkan ke Museum Irak, di Baghdad, Irak.

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 17.000 artefak kuno yang dijarah yang ditemukan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain diserahkan kepada Kementerian Kebudayaan Irak pada hari Selasa (3/8). Ini sebuah restitusi yang digambarkan oleh pemerintah sebagai yang terbesar dalam sejarah negara itu.

Sebagian besar artefak berasal dari 4.000 tahun di massa Mesopotamia kuno dan ditemukan dari AS dalam perjalanan baru-baru ini oleh Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi. Potongan lainnya juga dikembalikan dari Jepang, Belanda dan Italia, kata Menteri Luar Negeri, Fuad Hussein, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Kebudayaan, Hasan Nadhim.

Nadhim mengatakan pengembalian itu adalah "yang terbesar dalam sejarah Irak" dan produk dari upaya berbulan-bulan antara pemerintah dan Kedutaan Besar Irak di Washington.

“Masih banyak pekerjaan di depan dalam masalah ini. Masih ada ribuan artefak Irak yang diselundupkan ke luar negeri,” katanya. “Resolusi PBB mendukung kami dalam komunitas internasional dan hukum negara lain di mana artefak ini diselundupkan berada di pihak kami.”

"Para penyelundup terjebak hari demi hari oleh undang-undang ini dan dipaksa untuk menyerahkan artefak ini," tambahnya.

Artefak itu diserahkan ke Kementerian Kebudayaan dalam peti kayu besar. Beberapa dipajang, tetapi kementerian mengatakan potongan yang paling signifikan akan diperiksa dan kemudian ditampilkan kepada publik di Museum Nasional Irak.

Barang antik Irak telah dijarah selama beberapa dekade perang dan ketidakstabilan sejak invasi pimpinan AS tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein. Pemerintah Irak perlahan-lahan membawa kembali barang antik yang dijarah sejak itu. Namun, situs arkeologi di seluruh negeri terus diabaikan karena kurangnya dana.

Setidaknya lima pengiriman barang antik dan dokumen telah dikembalikan ke museum Irak sejak 2016, menurut Kementerian Luar Negeri. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home