Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 07:00 WIB | Rabu, 05 Agustus 2015

2000 Imigran Tewas Saat Melintas Laut Tengah Menuju Eropa

Sebuah kapal berisi imigran ilegal di Lampedusa, Italia, sebagaimana terlihat pada 21 Juni 2005. (Foto: Getty Images)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 2.000 orang meninggal tahun ini ketika mencoba menempuh perjalanan menantang maut melintasi Laut Tengah (Mediterania) menuju Eropa, kata Organisasi Migran Internasional, Selasa (4/8).

"Sungguh malang, kita sudah mencapai jumlah korban jiwa 2.000 orang pendatang dan pengungsi hingga akhir pekan lalu," kata juru bicara IOM Itayi Virri kepada wartawan di Jenewa.

Lembaga itu menyatakan sudah sekitar 188.000 pelintas yang diselamatkan sejauh ini dan memperkirakan kemungkinan jumlah pendatang bakal mencapai 200.000 pada akhir tahun nanti.

IOM mengatakan jatuhnya korban ini menegaskan bahwa "jalur penyeberangan ini sangat berbahaya bagi para pendatang yang berniat mencari kehidupan yang lebih baik, dan persoalannya semakin buruk."

Pada kurun waktu yang sama pada tahun lalu, sebanyak 1.607 meninggal ketika mencoba peruntungannya, sedangkan secara keseluruhan pada 2014 tercatat sebanyak 3.279 orang yang meninggal.

Hampir seluruh pendatang yang membanjiri jalur penyeberangan Laut Tengah selama tahun ini, kebanyakan menumpang perahu butut dan atas jasa para pedagang manusia, tiba Italia sebanyak 97.000 serta Yunani sebanyak 90.500 orang, menurut IOM.

Viri mengatakan, jalur yang disebut Laut Tengah bagian tengah terbukti yang paling mematikan dan 1.930 orang meninggal ketika mencoba menyeberang dari Libya ke Italia tahun ini dibandingkan 60 korban jiwa yang mencoba menyeberang ke Yunani.

IOM mengatakan para pedagang manusia mencoba mengirim orang ke Italia dengan kendaraan laut yang tak laik layar, membuat tingkat kematian lebih tinggi.

"Upaya Uni Eropa sejak April lalu untuk meningkatkan penyelamatan di laut membawa arti besar dalam menyelamatkan mereka yang bisa saja kehilangan nyawa."

Sembilan belas orang meninggal di terusan Sisilia pekan lalu dan 14 jasad korban dikirim ke pelabuhan Messina. Mereka merupakan bagian dari rombongan pelintas yang berjumlah 456 yang telah diselamatkan.

Pada Senin, 550 orang pendatang juga diselamatkan ketika mereka tiba di Sisilia menumpang kapal yang dikelola oleh organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF), yang juga mengangkut lima jasad korban yang meninggal di tengah laut.

Para pendatang yang dibawa ke Palermo untuk diselamatkan itu menumpang sejumlah kapal dan diselamatkan pada akhir pekan.

Sebanyak empat perempuan dan hanya seorang pria dewasa ditemukan meninggal di atas kapal lain yang diselamatkan pada Sabtu bersama 112 orang penumpangnya. Berdasarkan pemeriksaan awal, mereka meninggal akibat kekurangan cairan tubuh.

Para pelintas yang mengalami guncangan, meninggalkan pantai Libya dengan perahu butut hanya 13 jam sebelumnya, dan hanya dalam waktu sesingkat itu, lima anak kehilangan orang tua mereka. (AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home