22 Murid Terluka Terkena Bencana Longsor di RRT
HUBEI, SATUHARAPAN.COM – Dua puluh dua murid terluka setelah longsor menghantam sebuah sekolah dasar di Daerah Gong'an, daerah yang berbatasan antara Daerah Otonomi Guangxi dan Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok.
Menurut situs berita Xinhua, hari Jumat (22/4) musibah tanah longsor tersebut terjadi dipicu hujan terus menerus sehari sebelumnya.
“Longsor yang menyebabkan runtuhnya dinding ruang kelas sekolah,” kata Wakil kepala daerah Gong’an, Jiang Yu.
Dia menjelaskan bencana longsor terjadi hari Kamis (21/4) pada pukul enam pagi, korban luka-luka sejumlah 23 orang termasuk 22 murid dan anggota staf di kantin sekolah, saat ini dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Jiang Yu mengemukakan dua dari korban menderita luka serius. “Satu menderita patah kaki dan satu lagi trauma berkelanjutan,” kata Jiang Yu.
Semua 149 siswa dan 12 guru di sekolah telah dipindahkan ke tempat yang aman, menurut Jiang.
Direktur tanah dan sumber daya Pemerintah Gong’an, Wei Lan, mengatakan total 1.600 meter kubik batu di atas bukit di belakang sekolah runtuh dan berguling ke bawah untuk memukul sekolah.
Wei menambahkan biro itu telah meluncurkan inspeksi keselamatan di sekitar lokasi longsor untuk mencegah bencana sekunder.
Zhao Daliang, direktur biro pendidikan Wilayah Gong’an mengemukakan akibat bencana tersebut kegiatan belajar mengajar akan dilanjutkan hari Senin (25/4).
“Biro pendidikan Rong’an akan mengatur tempat sementara bagi siswa dari sekolah,” kata Zhao.
Catatan Bencana Tanah Longsor RRT
Bencana tanah longsor di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sering terjadi, pada akhir Desember 2015 media pemerintah RRT menyatakan bencana tanah longsor besar terjadi di Shenzhen, Provinsi Guangdong.
Akibat tanah longsor tersebut – seperti dikutip Xinhua, (20/12/2015) – bencana tersebut mengakibatkan 22 bangunan tertimbun, termasuk dua asrama pekerja. Dua puluh satu orang belum ditemukan. Laporan sebelumnya menyebutkan 41 orang hilang.
Ratusan petugas penyelamat telah dikirim ke kawasan itu untuk mencari para penyintas lainnya.
Menurut para pejabat, empat orang berhasil diselamatkan dari tengah reruntuhan, tiga orang di antaranya luka ringan.
Sekitar 900 orang dievakuasi dari kawasan tersebut sebelum tanah longsor terjadi.
Pada Agustus 2015, seperti dilaporkan BBC, sedikitnya 26 orang dilaporkan hilang setelah tanah longsor menerjang sebuah daerah di Provinsi Shaanxi, Tiongkok.
Beberapa pejabat setempat mengatakan tanah longsor mengubur 15 bangunan asrama dan tiga rumah milik perusahaan Shaanxi Wuzhou di Distrik Shanyang.
Saat itu petugas penyelamat sempat kesulitan melakukan penyelamatan sebab terhambat cuaca buruk.
Editor : Eben E. Siadari
Antibiotik Dikonsumsi Sesuai Anjuran Dokter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis anak sekaligus bagian Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak ...