70 Tahun BPK PENABUR, Luncurkan Buku Berani Berubah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam rangka perayaan hari ulang tahun 7 Dasawarsa, BPK PENABUR meluncurkan buku “Berani Berubah”, pada hari Rabu (28/10) secara virtual melalui aplikasi Zoom dan YouTube.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr Thomas Pentury, MSi dalam sambutannya mengatakan buku “Berani Berubah” ini harus menjadi cara kita untuk menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidup kita.
“Buku ini ingin memberi gambaran bagi kita bahwa tidak ada yang tidak berubah dalam seluruh kehidupan kita dan perubahan itu sebuah kepastian, perubahan itu pasti dialami oleh setiap kita baik individu organisasi bahkan institusi seperti BPK PENABUR. Siapapun kita tidak bisa menghindari diri atau menolak diri dari perubahaan,” kata Dirjen Bimas Kristen periode 2017-2023 itu.
Berubah itu, menurut Thomas Pentury, sesuatu yang sangat alami dan itu harus terjadi. Namun perubahan itu ada tahapan-tahapan yang mesti dilihat secara bersama.
“Kata berani tentu memberi gambaran bagi kita bahwa ada semangat yang menyala-nyala pada diri kita, yang ingin kita lakukan untuk berubah. Perubahan ke arah mana? Perubahan berarti mengenal semua situasi, mengenal semua lingkungan di mana kita ada dan kita masuk di sana,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Thomas Pentury melandaskan Alkitab perihal perubahan yang harus terjadi dari proses pembaharuan budi.
“Kalau kita lakukan, maka pencapaian kita apapun yang kita lakukan semuanya untuk kemuliaan Tuhan yang kita imani di dalam Kristus,” katanya.
Thomas Pentury juga menyampaikan selamat untuk BPK PENABUR, secara khusus kepada Robby Chandra yang hari ini bukunya di-launching. Dia juga mengucapakan terima kasih untuk Meryritha Maryanie dan teman-teman BPK Gunung Mulia yang mencetak buku ini.
“Mudah-mudahan buku ini berguna bagi kita semua terutama usaha kita untuk berubah ke arah yang lebih baik. Tuhan memberkati kita sekalian,” kata Thomas Pentury diakhir sambutannya.
Sementara itu Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR, Adri Lazuardi, SH mengatakan keluarga besar BPK PENABUR dengan penuh kerendahan hati, dengan penuh ketulusan hati mempersembahkan buku “Berani Berubah” bagi orang-orang yang berkomitmen untuk berani berubah, orang-orang yang mau mengambil bagian perubahan untuk menjadi yang lebih baik.
“Bagi institusi di mana kita berada, bagi keluarga di mana kita dipercayakan, bagi lingkungan dimana kita bertempat tinggal untuk menjadi berubah dengan lebih baik lagi bagi kemuliaan Tuhan dan Indonesia tercinta,” kata dia.
BPK PENABUR, kata Adri Lazuardi, juga mengharapkan dukungan bagi buku ini, selain menjadi berkat bagi setiap pembaca juga bagi penerima hasil penjualan buku ini yaitu peserta beasiswa BPK PENABUR.
“Setiap hasil penjualan buku ini secara penuh akan diserahkan bagi upaya bagaimana menyekolahkan lebih banyak lagi anak-anak didik melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai universitas negeri maupun swasta yang ada di Indonesia,” katanya.
Hasil penjualan buku ini, kata Adri Lazuardi, akan disalurkan melalui program unit beasiswa BPK PENABUR. Kemudian akan diberikan kepada siswa BPK PENABUR untuk membuat anak-anak, baik itu lulusan BPK PENABUR maupun lulusan dari sekolah lain untuk bersekolah di pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
“Mari kita sama-sama mempunyai komitmen untuk berani berubah untuk menjadi lebih baik bagi lingkungan kita, hidup kita dan bagi kemuliaan Tuhan. BPK PENABUR berani berubah menjadi semakin peduli dan berbagi,” kata Adri Lazuardi.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020, Gus Imam Pituduh mengatakan penulisan buku “Berani Berubah” ini sudah selayaknya diapresiasi dan tidak hanya sekedar menjadi buku yang ditulis dalam bentuk buku cetak biasa tetapi bagaimana diusahakan menjadi ebook, disebarluaskan dan menjadi motivasi bagi generasi mendatang.
“Syukur-syukur ini bisa diupayakan menjadi ada edutaiment, jadi tidak hanya sekedar ebook tetapi bagaimana ini bisa menjadi panduan untuk melakukan perubahan dalam bentuk digital, video, infografis, dan lain-lain agar tidak akan lekang oleh waktu. Kalau buku ini menjadi digital akan bisa dinikmati generasi kita sepanjang waktu,” katanya.
Dalam pesannya Gus Imam mengatakan untuk tidak takut karena ketakutan adalah awal dari penyakit. Ketakutan adalah awal dari hal-hal yang tidak baik, maka kita harus punya keberanian karena keberanian akan melampaui batas.
“Melampaui batas itu harus dilakukan, situasi tidak pernah sempurna untuk membangun kesempurnaan membutuhkan keberanian dan keberanian itu ada dalam diri kita ketika kita selalu bersama dengan Tuhan,” katanya.
Dalam peluncuran buku ini dihadiri juga Ketua Umum BPMSW GKI SW Jawa Barat, Pdt Sheph Davidy Jonazh, dokter Damar Parasdyaningtyas Susilaradeya MRes PhD, Jahja Setiaatmadja, Benny Lumi, alumni BPK PENABUR, dan narasumber buku Berani Berubah.
Pemesan buku Berani Berubah (klik link ini)
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...