Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:57 WIB | Selasa, 12 Januari 2016

795 Juta Orang Kelaparan, Di Mana Mereka?

Balita di Suriah yang mengalami kelaparan akibat terkepung para pihak yang bertempur dan sulitnya mendapatkan bantuan pangan. (Foto : Ist)

SATUHARAPAN.COM – Kelaparan masih menjadi masalah serius dunia. Gambar orang-orang kelaparan di kota Madaya, Suriah, pekan lalu telah mengagetkan kembali dunia tentang fakta ini.

PBB telah berkali-kali menyebutkan bahwa sekitar 795 juta dari sekitar tujuh miliar jiwa penduduk dunia mengalami kelaparan. Namun pertanyaannya adalah di manakah mereka yang kelaparan itu?

Peta kelaparan Dunia 2015

Dalam sebuah atikel yang ditulis oleh Emma Luxton pada WEF (World Economic Forum) Agenda Blog, diungkapkan bahwa mereka sebagian besar ada di Afrika, dan Asia, termasuk daerah perang di Yaman.

Namun demikian Indonesia dengan angka 10,3 pada indeks kelaparan global dan ditandai dengan warna kuning berarti menjadi salah-satu negara yang memiliki kantong kelaparan serius.

Indeks Kelaparan Dunia 2015

Masalah kelaparan yang paling parah ditsebutkan terjafi di Burundi dan Eritrea yang dikategorikan sebagai secara ektrem diperingatkan, dan wilayah perang seperti Yaman dalam kategori diperingatkan.

Indeks Kelaparan Global 2015 berfokus pada hubungan antara konflik dan kelaparan. Kontributor penyusunan indeks itu, Alex de Waal, mengatakan bahwa "jelas bahwa konflik merupakan penyebab utama kelaparan parah."

Negara-negara yang menjadi kantong kelaparan adalah negara-negara yang saat ini mengalami, atau baru saja mengalami konflik. Dua negara dengan tingkat kelaparan mengkhawatirkan adalah Republik Afrika Tengah dan Chad, di mana rakyat hidup dalam ketidakstabilan negara selama bertahun-tahun.

Namun untuk tahun 2015, penyusun mengatakan tidak tersedia data untuk Burundi, Kongo, Eritrea, Somalia, Sudan Selatan dan Sudan. Data yang ditampilkan dari tahun sebelumnya, dan keadaan sekarang bisa lebih buruk.



Peta Kerawanan Pangan Dunia 2015

Selain konflik bersenjata, perubahan iklim dan bencana yang berhubungan dengan cuaca telah meningkatkan kerentanan pasokan makanan di seluruh dunia, yang mengakibatkan meningkatnya kelaparan. Jutaan nyawa menghadapi risiko akibat bencana terkait iklim, dan meningkatkan jumlah orang yang rentan.

Peta lain menunjukkan di mana persediaan makanan berada dalam kondisi paling berisiko akibat perubahan iklim. Negara yang paling rentan terutama berada di Afrika dan Asia Tenggara, di mana sekarang ada -jumah tertinggi orang yang mengalami kelaparan. Dalam peta ini Indonesia termasuk yang memiliki risiko tinggi.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home