Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:31 WIB | Minggu, 08 Juni 2014

Abbas dan Peres Doa Bersama Paus untuk Perdamaian Palestina

Presiden Israel Shimon Peres, Paus Fransiskus dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: rappler.com)
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus hari Minggu (8/6) telah siap menyelenggarakan doa perdamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Paus bersama Presiden Shimon Peres dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas berdoa bersama sebagai sikap simbolis untuk mendorong pembicaraan damai.
 
Ketegangan terus berjalan tinggi antara kedua belah pihak setelah pembentukan pemerintah persatuan baru Palestina yang didukung kelompok Islam Hamas dan pengumuman rencana Israel untuk membangun 3.200 rumah pemukim baru.
 
Vatikan pun realistis atas dampak dari seremoni ini. Tidak mungkin aksi ini memiliki efek langsung.
 
"Tidak ada yang membodohi diri mereka sendiri bahwa perdamaian akan terjadi di Tanah Suci," kata Pastor Pierbattista Pizzaballa, kepala Ordo Fransiskan di Timur Tengah sebagai ketua panitia acara bersejarah di Vatikan Gardens itu.
 
"Tapi kali ini adalah untuk berhenti dan bernapas setelah absen selama beberapa waktu," katanya, setelah Paus Fransikus mengajak Presiden Israel Peres dan Presiden Palestina Abbas dalam kunjungan ke Timur Tengah bulan lalu.
 
"Paus ingin melihat jauh ke depan, ke atas," kata Pizzaballa, menambahkan: "Tidak semuanya ditentukan oleh politik."
 
Fransiskus sendiri lebih realistis tentang prospek inisiatifnya, mengatakan akan menjadi hal yang "gila" mengharapkan mediasi Vatikan dalam konflik Israel-Palestina, tetapi menambahkan bahwa berdoa bersama mungkin bisa membantu dalam beberapa cara.
 
Melalui sebuah tweet dari akun @pontifex hari Sabtu (7/6) sore, Paus pada hari Sabtu, Francis mengatakan: "Doa adalah penuh kuat. Mari kita menggunakannya untuk membawa perdamaian ke Timur Tengah dan perdamaian ke dunia. # Weprayforpeace.
 
Vatikan mendefinisikan pertemuan tersebut sebagai "doa untuk perdamaian" tetapi menegaskan hal itu bukanlah "doa antar-agama," yang mungkin bisa menimbulkan masalah bagi orang Kristen, Yahudi dan komunitas Muslim yang ikut mengambil bagian di acara tersebut.
 
Doa untuk perdamaian
 
Peres diatur akan datang terlebih dulu lalu tak lama kemudian diikuti Abbas, disambut Paus Fransiskus di halaman St Martha Residence tempat tinggal Paus di Vatikan.
 
Mereka kemudian akan berjalan bersama-sama menuju Vatikan Gardens, di mana doa-doa akan dibacakan dalam urutan kronologis dari tiga agama monoteistik utama di dunia, dimulai dengan Yahudi diikuti oleh Kristen dan kemudian Islam.
 
Doa-doa dari masing-masing tiga delegasi akan fokus pada tiga tema: "penciptaan", "doa pengampunan" dan "doa untuk perdamaian," kata Vatikan.
 
Mereka akan membacakan doa dalam bahasa Arab, bahasa Inggris, Ibrani dan Italia disertai iringan musik.
 
Rabbi Abraham Skorka dan profesor Muslim Omar Abboud, dua teman Paus Fransiskus dari Buenos Aires yang ikut bersamanya dalam perjalanan ke Timur Tengah, juga hadir.
 
Setelah doa, paus dan dua presiden akan menanam pohon zaitun, pohon simbolis bagi perdamaian.
 
Vatikan mengatakan doa bersama ini dipilih di hari Minggu. Sebab hari Jumat merupakan hari suci Muslim dan Sabtu bagi komunitas Yahudi, sementara hari Minggu adalah hari Pentakosta bagi umat Katolik - hari perayaan Roh Kudus dianggap tepat.
 
Sementara lokasi di Vatikan Gardens juga signifikan karena dianggap tempat yang paling netral di Kota Vatikan, dengan tidak ada ikonografi Kristen yang mungkin dipandang ofensif untuk dua agama lain. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home