Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:57 WIB | Rabu, 11 Desember 2013

Afrika Selatan Janji Meneladani Mandela

Afrika Selatan Janji Meneladani Mandela
Uskup agung (emiritus), Desmond Tutu. (Foto-foto: mg.co.za)
Afrika Selatan Janji Meneladani Mandela
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma.
Afrika Selatan Janji Meneladani Mandela
Antusiasme rakyat Afrika Selatan menghormati Nelson mandela.

JOHANESBURG, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung (emeritus) Gereja Anglikan, Desmond Tutu, mengajak rakyat Afrika Selatan untuk mengikuti contoh dan meneladani Nelson Mandela. Dalam doa yang dia pimpin, dia mengatakan, "Kami berjanji, Tuhan, bahwa kami akan mengikuti contoh dan dari Nelson Mandela.”

Tutu menyampaikan hal itu dalam upacara penghormatan untuk Mandela di stadion  FNB, di Soweto.  Tutu berbicara singkat dalam acara tersebut, menggunakan bahasa Afrika. Dia mengatakan,  " … Allah, kami meminta Engkau memberkati negara kami yang telah Engkau berkati dengan ikon pengampunan yang indah ini.”

Hal itu merujuk pada Nelson Mandela yang dikagumi di seluruh dunia,karena setelah penyiksaan selama 27 tahun di penjara Ruben Island, keluar untuk bernegosiasi, dan meninggalkan cara kekerasan untuk mengubah Afrika Selatan dari politik apartheid menjadi demokratis.

Dia mengampuni orang-orang yang pernah membuatnya menderita, para sipir di Ruben Island, jaksa yang menuntutnya hukuman mati dan arsitek apartheid, bahkan mereka menjalin persahabatan.

FW De Klerek, presiden terakhir di masa apartheid, lawan politik dan oposisi dalam negosiasi, justru dianggap sebagai mitra membangun demokrasi. Keduanya kemudian berbagi dalam menerima hadiah Nobel Perdamaian.

Menamai dengan Mandela

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, dalam piodatonya mengumumkan bahwa  Union Buildings Amphitheater  diubah namanya menjadi Nelson Mandela Amphitheatre untuk menghormati Mandela.

 "Saya mendapat kehormatan mengumumkan bahwa Union Buildings Amphitheatre, di mana Madiba dilantik sebagai presiden pada tahun 1994, dan di mana jenazahnya disemayamkan, mulai hari  ini disebut Nelson Mandela Amphitheatre," kata Zuma.

Dia juga menyebutkan  bahwa Mandela mengubah Union Buildings dari simbol rasisme dan penindasan menjadi salah satu simbol kemajuan perdamaian, persatuan, demokrasi, dan kemajuan.

"Belum pernah negara kita merayakan kehidupan seperti yang kita lakukan dengan Madiba. Kami tidak menyebut Madiba bapak “bangsa pelangi" kami hanya untuk kebenaran politik dan relevansinya. Kami melakukannya karena dia meletakkan pondasi yang kokoh bagi Afrika Selatan yang kita impikan, satu, bersatu, non rasial, nonsexist, demokratis dan sejahtera,” kata Zuma.

"Dia adalah seorang pejuang kemerdekaan yang tak kenal takut, yang menolak untuk mengizinkan kebrutalan negara apartheid , dan berdiri di jalan perjuangan untuk pembebasan rakyatnya," kata Zuma pada para pelayat.

"Sebagai seorang pengacara , dia memahami kemungkinan konsekuensi tindakannya. Tapi dia juga tahu bahwa sistem yang tidak adil tidak bisa bertahan selamanya."

Bangga sebagai Orang Afrika

Zuma mengakui prestasi Mandela dalam membongkar kerangka hukum apartheid dan transformasi lembaga negara yang mendorong perbaikan sosial-ekonomi jutaan orang Afrika Selatan. Juga kontribusi Madiba memerangi AIDS melalui kampanye 46664.

Zuma mengatakan, Mandela meninggalkan warisan yang membuat orang Afrika benar-benar bangga menyebut dirinya seorang Afrika.

"United in diversity  (kesatuan dalam keberagaman) kami, dan kami akan terus bekerja untuk membangun bangsa yang bebas dari kemiskinan, kelaparan, tunawisma, dan ketidaksetaraan,” kata Zuma. (mg.co.za)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home