Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:15 WIB | Kamis, 01 September 2016

Agama dan Iman Berperan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Suasana salah satu sesi di World Water Week di Stockholm. (Foto: oikoumene.org)

STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM – Agama dan iman yang ada di tengah-tengah masyarakat berperan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goals) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam acara “World Water Week” atau Pekan Air Dunia di Stockholm, Koordinator Ecumenical Water Network World Council of Churches atau Jaringan Air Ekumenis Dewan Gereja Dunia, Dinesh Suna, menekankan peran kunci komunitas iman dalam mencapai SDGs yang berhubungan dengan air.

“Jika PBB, pemerintah, dan lembaga nonprofit sebuah negara tidak memanfaatkan sumber daya dan potensi komunitas iman, maka kelompok tersebut kehilangan kesempatan berkontribusi bagi orang banyak,” kata Suna.

Sustainable Development Goals (SDGs), menurut Wikipedia, merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berlangsung selama 15 tahun. Agenda yang disahkan oleh PBB di New York ini memiliki 17 Tujuan yang terbagi menjadi 169 target untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik.

Dia mengimbau peserta pertemuan yang berlangsung 29 Agustus sampai 2 September 2016 itu agar setelah selesai menghadiri pertemuan tersebut melakukan seruan dari Dewan Gereja Dunia (WCC), yakni tidak mengkonsumsi air kemasan dalam botol di kawasan Amerika Utara dan Eropa, karena air keran sangat aman untuk diminum.

“Air mineral dalam kemasan menjadi halangan terciptanya akses terhadap air minum yang berkeadilan di berbagai tempat di dunia,” kata Suna.

Suna mengatakan untuk mendapat air yang aman diperlukan keterlibatan seluruh komunitas antaragama, karena air adalah sebuah hal yang suci dan penting untuk banyak agama, walau usaha mewujudkan sanitasi tidak mudah di berbagai wilayah dunia dan saat ini membutuhkan tantangan yang harus diselesaikan banyak pihak.

“Sebagai gereja, kita harus tidak hanya merayakan hari air dunia, tetapi juga hari toilet dunia,” kata Suna.

Acara “World Water Week” diselenggarakan oleh Stockholm International Water Institute, Global Water Partnership, Swedish Institute Alexandria, dan Gereja Swedia.

Pekan Air Dunia merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Institut Air Internasional Stockholm (SIWI). Acara tersebut menetapkan pemetaan konkret mengatasi masalah air di planet ini dan kekhawatiran terkait pembangunan internasional. 2016 World Water Week berjalan di bawah tema “Air untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.”

Sementara itu  Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Gereja Katolik Roma, Peter Turkson, mengamati bahwa setiap negara harus mengupayakan terbangunnya hubungan harmonis antara iman dan pembangunan yang akan menghasilkan dialog antaragama.

“Saat ini kolaborasi dan sinergi sudah mulai di beberapa sektor, seperti perawatan kesehatan, ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya nasional,” kata Turkson.

Dalam kesempatan yang sama Uskup Gereja Swedia, Thomas Soderberg mengatakan hubungan iman dan pembangunan diwujudkan dalam ziarah keadilan yang dilakukan setiap komunitas iman di dunia. “Sebagai orang Kristen, kita perlu tahu saat ini  air adalah karunia Allah, dan tempat hidup,” kata Soderberg. (oikoumene.org)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home