Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 07:56 WIB | Jumat, 23 September 2016

Ahmadiyah Buka Posko Kesehatan untuk Korban Banjir di Garut

Sejumlah pelajar menghitung uang yang terkumpul dalam rangka peduli Garut di SD Muhammadiyah Kemantran, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (22/9). Kegiatan penggalangan dana untuk membantu korban bencana banjir bandang di Garut tersebut merupakan salah satu cara belajar mengasah kepedulian sosial kepada sesama. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Relawan Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) membuka posko kesehatan untuk para korban banjir bandang di Kabupaten Garut Jawa Barat.

“Sebanyak 62 relawan muslim Ahmadiyah baik itu bapak-bapak, pemuda dan para wanita mulai hari Kamis (22/9) siaga mendistribusikan 1000 nasi bungkus siap saji untuk para pengungsi korban banjir Garut ke lokasi Lapangan Paris, Kelurahan Paminggir, Bunderan Leuwidaun, Cimacan  dan posko Maarif kabupaten Garut dengan," kata Juru Bicara JAI, Yendra Budiana saat berbincang di Kantor Redaksi satuharapan.com, Jakarta, hari Kamis (23/9).

Menurut Yendra bantuan tersebut sasaranya sudah ditentukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan dikoordinir oleh Makorem Garut.

“Untuk sasarannya telah ditentukan oleh BPBD, Jawa Barat yang dikoordinir Makorem. Target minimal dalam 7 hari ke depan bisa membantu makan siang dan sore para pengungsi seribu bungkus per hari kemudian dilanjutkan dengan membuka posko kesehatan dan gerakan membersihkan lokasi lokasi yang terkena banjir," kata dia.

Selain bantuan, tersebut, kata Yendra beberapa bantuan sembako, santunan dan pelengkapan tidur, dan semua dana itu diperoleh dari sumbangan muslim Ahmadiyah.

“Semua dana kegiatan ini diperoleh dari sumbangan para anggota muslim Ahmadiyah,” kata dia.

Korban meninggal bencana banjir bandang dan tanah longsor di Garut dan Sumedang meningkat menjadi 26 jiwa, sementara 19 lainnya masih dinyatakan hilang.

Bantuan sudah mulai berdatangan ke Garut, Jawa Barat, di mana 23 orang meninggal dan 19 lainnya masih hilang usai hujan lebat memicu terjadi banjir bandang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari Kamis (22/9).

Air banjir yang surut menunjukkan dampak kerusakan akibat bencana itu, dengan beberapa rumah runtuh dan mobil-mobil terbalik serta puing-puing berserakan di jalanan berlumpur.

Dua belas anak berusia di bawah 12 tahun termasuk di antara para korban yang meninggal dan hilang, meski beberapa anak belum diidentifikasi secara resmi, kata BNPB.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home