Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 12:43 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

Ahok Gandeng Konglomerat Murah Hati Awasi Ragunan

Penyerahan SK Dewan Pengawas Kebun Binatang Ragunan di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/6). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarata Basuki Tjahaja Purnama menggandeng konglomerat asal Surabaya, Jawa Timur pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir untuk menjadi Ketua Dewan Pengawas Kebun Binatang Ragunan. Pengangkatan Tahir dilakukan hari ini, Kamis (4/6) di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengaku telah melirik Tahir sejak Hashim Djojohadikusumo mundur dari jabatan Ketua Dewan Pengawas Kebun Binatang Ragunan akhir Desember lalu. Ahok mempercayai Tahir menggantikan Hasim karena pribadinya yang murah hati dan dapat dipercaya semua kalangan.

“Saya mau menggabungkan CSR perusahaan, jadi harus nunjuk orang yang mau memberi dan dipercaya. Dan beliau ini bukan hanya suka memberi, tetapi juga dipercaya oleh semua kalangan,” ujar Ahok seusai serah terima surat keputusan (SK) pengangkatan Ketua Dewan Pengawas Kebun Binatang Ragunan.

Bahkan, ujar Ahok, Tahir juga dipercaya menjadi penasihat Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Sosok seperti Tahir diakui mantan Belitung Timur ini dipercaya dapat memegang tongkat estafet untuk menjalankan visi dan misi Jakarta membangun Ragunan menjadi taman margasatwa berkelas internasional.

Ahok meminta Tahir melakukan pembenahan terhadap Ragunan agar dapat dinikmati oleh masyarakat semua kalangan. Pasalnya, saat ini Ragunan bukan menjadi alternatif wisata yang diminati oleh masyarakat.

“Orang kaya-kaya itu maunya ke kebun binatang  Singapur, ini kan masalah. Kenapa nggak mau datang ke Ragunan? Makanya perlu dipikirkan,” ujar dia.

Sementara itu, Tahir berjanji akan menjalankan mandat dari Gubernur DKI dengan baik. Ia menargetkan pada akhir 2016 nanti, Kebun Binatang Ragunan dapat menjadi destinasi utama yang dapat dibanggakan di Ibu Kota.

“Kita akan menyumbang suatu konsultan yang bernama Bernard yang konsultan internasional itu. Kita ingin mendapat pendapatnya bagaimana soal Ragunan sendiri. Tetapi dari pihak saya sebagai swasta, saya melihat bahwa fasilitas ragunan tidak hanya menawarkan binatang, tetapi kita akan buat suatu kebun  yang konsepnya seperti di empat musim,” Tahir menjelaskan.

Prestasi akhir pembangunan Ragunan menurut Tahir tak hanya untuk mengejar keuntungan, tetapi menjalankan amanat para pengusaha sebagai bagian dari rakyat Jakarta.

“Demikian ini adalah potret kerjasama dari kekuatan swasta di luar penguasa daerah, dan ini yang akan menjadi model untuk daerah, swasta dilibatkan. Tidak hanya di Ragunan, di instansi rumah sakit, pemerintah, kami harap swasta dilibatkan,” Tahir menambahkan.

Editor : Bayu Probo

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home