Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:36 WIB | Jumat, 26 September 2014

Aktor Idris Elba Ikuti Kampanye Melawan Ebola

Aktor Idris Elba ikuti kampanye melawan ebola. (Foto: vebidoo.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM  - Aktor Idris Elba ambil bagian dalam kampanye PBB untuk meningkatkan respons terhadap krisis ebola di Afrika Barat pada Kamis (25/9), termasuk di negara asal orangtuanya Sierra Leone.

Aktor kelahiran Inggris yang memerankan sosok Nelson Mandela di film Long Walk to Freedom itu mengatakan dunia tengah “menyiapkan” pertempuran melawan ebola, namun tentunya akan memakan banyak waktu.

“Pekerjaan (memerangi ebola) baru saja dimulai. Kita harus bergerak cepat. Itu yang harus kita lakukan, dan pekerjaan tersebut juga akan memakan banyak waktu,“ Elba mengemukakan kepada wartawan.

Elba juga pernah berperan sebagai gembong narkoba Stringer Bell di serial TV Amerika The Wire, dan saat ini bermain sebagai detektif di drama BBC Luther.

Aktor tersebut menghadiri rapat darurat yang digelar Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di markas PBB di New York, untuk mengimbau bantuan baru, setelah Dewan Keamanan menyatakan wabah ebola mengancam perdamaian dunia.

Elba terdengar optimistis, setelah mengikuti pertemuan yang dihadiri Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pemimpin tinggi lainnya, mengatakan solidaritas nasional terhadap negara yang dilanda ebola terus tumbuh. 

Misi Ebola AS Berbasis di Kemenhan Liberia

Sementara itu, Amerika Serikat pada Kamis (25/9) mengatakan, misi 3.000 tentara untuk membantu layanan kesehatan di Afrika barat dalam memerangi wabah ebola akan berbasis di kementerian pertahanan Liberia. Misi tersebut, seperti ditegaskan, murni misi kemanusiaan.

Kontingen tentara AS, akan difokuskan pada pelatihan petugas kesehatan setempat dan pendirian fasilitas untuk membantu Liberia dan negara tetangganya menghentikan penyebaran wabah ebola, yang sudah menewaskan hampir 3.000 orang di Afrika barat.

Jenderal Darryl Williams mengatakan, dalam konferensi pers di Monrovia, misi tersebut murni misi “kemanusiaan”, dan tidak berada di Liberia untuk memperkuat pasukan keamanannya yang rapuh.

Para insinyur militer akan mendirikan pusat-pusat perawatan ebola baru di daerah-daerah yang terkena dampak, sementara perwakilan AS akan membantu merekrut personel medis, untuk bertugas di unit-unit tersebut.

Sekitar 100 tentara AS sudah tiba di Liberia, menurut laporan militer AS.

Pentagon mengatakan pasukan tersebut tidak akan melakukan kontak langsung dengan pasien. (AFP/ Ant) 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home