Al-Assad Sebut Ada Kontak Diam-diam Suriah dan Barat
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, mengatakan bahwa terorisme di Suriah didukung oleh sejumlah negara. Namun dia mengatakan bahwa secara diam-diam ada hubungan dengan negara-negara Barat, khususnya bidang keamanan.
Al-Assad mengatakan dalam wawancara dengan saluran televisi Australia, SBS, hari Sabtu (2/7) di Damaskus. Transkrip wawancara itu disiarkan oleh kantor berita resmi Suriah, SANA.
Dia juga menuduh pihak Barat menggunakan standar ganda, menyerang secara terbuka terhadap Suriah secara politik, tetapi di balik itu menyerukan solusi kemanusiaan dan memberi dukungan pada teroris.
Ketika ditanya tentang solusi untuk perang yang sudah berlangsung lebih dari lima tahun, dia mengatakan, ada akhir yang terlihat, dan solusinya sangat jelas. Sederhana namun mustahil.
‘’Sederhana karena solusinya sangat jelas, bagaimana mengadakan dialog antara Suriah tentang proses politik. Namun pada saat yang sama memerangi terorisme dan teroris di Suriah. Tanpa memerangi teroris, Anda tidak memiliki solusi nyata. Ini karena negara-negara yang mendukung para teroris, apakah Barat atau lainnya seperti Turki, Arab Saudi, dan Qatar, tidak ingin berhenti mengirim semua jenis dukungan kepada para teroris,’’ kata dia.
‘’Jadi, jika kita mulai dengan menghentikan dukungan logistik ini, dan Suriah pergi ke dialog, bicara tentang konstitusi, tentang masa depan Suriah, tentang masa depan sistem politik, solusinya sangat dekat, tidak jauh dari jangkauan,’’ tegasnya.
Oposisi untuk Proksi
Al-Assad menolak bahwa dia menyebut semua kelompok opoisis disebut sebagai teroris. ‘’Setiap kali Anda memegang senjata mesin atau persenjataan lain dan Anda meneror orang dan Anda menyerang warga sipil dan Anda menyerang properti publik dan swasta, Anda teroris.’’
‘’Oposisi itu harus oposisi Suriah. Ini tidak bisa menjadi oposisi yang bekerja sebagai proksi untuk kepentingan negara-negara lain seperti Arab Saudi atau negara lain. Ini harus menjadi oposisi Suriah yang berkaitan dengan akar rumput Suriah,’’ katanya.
Al-Assad mengatakan bahwa ada rakyat yang memberontak karena menuntut reformasi. ‘’Kami tidak dapat menyangkal ini,...tapi tidak semua orang adalah teroris atau semua orang adalah tentara bayaran. Namun sebagian besar dari mereka, demonstran ... dibayar oleh Qatar, dan kemudian mereka dibayar oleh Qatar untuk memberontak dengan persenjataan. Itulah awalnya.’’
Al-Assad juga mengatakan, pihanya mencoba dialog secara tidak langsung dengan berbagai pihak, termasuk negara Barat, dan melalui saluran yang berbeda. ‘’Tapi jika Anda menanyakan mereka mereka akan menyangkalnya, dan kami akan menyangkalnya. Namun dalam kenyataannya, itu ada.’’
‘’Mereka menyerang kami secara politik, tapi mereka mengirimkan pejabat mereka untuk berurusan dengan kami di bawah meja, terutama untuk keamanan... Mereka semua melakukan hal yang sama.’’
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...