Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 06:57 WIB | Selasa, 12 Mei 2020

"Al Jazeera" Hapus Podcast Yang Memuji Qassem Soleimani

Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Pasukan Qids Iran, Qassem Soleimani yang dibunuh pasukan Amerika Serikat di Baghdad, pada 3 Januari 2020. (Foto: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Lembaga penyiaran milik pemerintah Qatar, Al Jazeera, menerbitkan podcast pekan lalu yang menyanjung Qassem Soleimani, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan Pasukan Qods Iran. Namun Beberapa hari kemudian, Al Jazeera menghapus tautan di podcast itu dari halaman Twitter-nya, menurut laporan Al Arabiya.

Podcast Al Jazeera adalah bagian dari seri "Rumooz" (kata Arab yang berarti "Ikon"), dan memperkenalkan episode itu dengan mengatakan: "Bintangnya telah bersinar dalam perang Iran-Irak, kemudian ia menjadi perancang sebagian besar pertempuran asing Iran, meninggalkan jejaknya di beberapa daerah yang paling bergejolak di wilayah ini: Suriah, Yaman, Irak dan lainnya. Pembunuhannya hampir memicu perang dunia ketiga, siapakah Qassem Soleimani?”

Pendahuluan podcast diisi dengan musik sinematik yang dibangun secara dramatis, yang mengantar ke pernyataan pembukaan. "Saya Soleimani, prajurit yang berjuang demi Allah... Nama yang hebat ditakuti Setan... Saya tidak lebih dari seorang prajurit Revolusi Islam... Seorang prajurit, saya berterima kasih kepada Allah, karena memberkati saya dengan kesyahidan," kata suara itu oleh aktor.

Pengisi suara podcast berbicara sebagai Soleimani mengatakan: "Kami membela Suriah, rakyatnya, dan seluruh wilayah melawan konspirasi Amerika-Zionis dan terorisme, dan Iran telah menjadi sumber stabilitas di Suriah... Kami membantu mereka menggunakan pengalaman kami melalui non-kelompok jihad militer."

"Hizbullah, Hamas, dan Gerakan Jihad Islam bukanlah kelompok proxy, tetapi saudara dan mitra kami dalam proyek perlawanan melawan rezim Zionis."

AS Menyebut Sebagai Entitas Teroris

Pemerintah Amerika Serikat menetapkan IRGC sebagai entitas teroris. Dan pemerintahan Presiden Donald Trump, setelah melakukan serangan udara pada awal Januari, mengatakan bahwa Soleimani merencanakan serangan terhadap personel AS di Irak, Lebanon, dan tempat lain di Timur Tengah.

"Para pengecut tidak berani pergi untuk konfrontasi langsung. Sebaliknya, mereka menyerang mobil saya dari udara,” kata aktor pengisi suara itu di podcast.

Qatar secara resmi menyampaikan belasungkawa kepada Iran atas pembunuhan Soleimani, dan menyatakan "kesedihan dan keprihatinan." Dan Menteri Luar Negeri Qatar dengan jelas menyatakan, "Kami menganggap diri kami di pihak Iran," menurut Al Arabiya.

Doha telah mempererat hubungannya dengan Teheran sejak 2017, setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan, dan transportasi dengan negara itu. Mereka menuduh Qatar mendukung terorisme; tuduhan yang dibantah pihak Doha.

Kuartet negara Timur Tengah itu juga menuntut Qatar untuk menutup jaringan media Al Jazeera, yang mereka katakan memicu terorisme dan menjadi corong bagi para ekstremis. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home