AL Temukan Kapal Nazi di Laut Jawa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komando Pasukan Katak (Kopaska) Angkatan Laut menemukan kapal selam U Boat milik pasukan Nazi Jerman yang karam di perairan Laut Jawa sejauh 98 nautical miles dari Kepulauan Karimun Jawa di kedalaman 25 meter.
"Belum ada rencana untuk pengangkatan, tugas kami hanya memfoto," kata Komandan Tim Penyelam Kopaska Mayor Yudo Ponco Ari pada pemaparannya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo dan sejumlah pejabat dari Kedutaan Besar Jerman, di Jakarta, Kamis (11/12).
Pihaknya belum mengetahui apakah itu U-183 atau U-168 yang pernah ditemukan tim arkeolog pada 2013 dari dua kapal Jerman yang pernah karam di Laut Jawa, karena yang ditemukan pihaknya lebih dekat ke Kalimantan, ujarnya.
Kapal selam berukuran panjang 60 meter tersebut kini tinggal separuh, bagian depan saja, sekitar 30 meter, sedangkan separuh bagian belakangnya diperkirakan sudah tenggelam ke tempat yang lebih dalam dan tercabik-cabik.
Bangkai kapal terdiri atas sejumlah ruangan seperti ruang komandan, ruang komunikasi, dan ruangan lainnya ujarnya.
Ditemukan pula sejumlah barang antara lain berbagai peralatan makan buatan Jerman, minuman keras sake dengan tulisan kanji Jepang, alat penyelamat, termasuk potongan haluan kapal.
"Seharusnya ada juga peluncur torpedo, tetapi sudah hilang, mungkin sudah ada orang yang lebih dulu menemukan dan mengambilnya," katanya.
"Kami juga menemukan dua tengkorak yang masih berdiri terjepit. Dari kapasitas kapal sekitar 50 orang, melalui dokumen diketahui 23 orang selamat kala itu," katanya.
Penemuan tersebut dilakukan dalam ekspedisi Kopaska yang dilakukan pada 30 Mei-1 Juni 2014 bersama komunitas sejarah dari Surabaya.
Tujuan Wisata
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, pihaknya akan menjadikan situs tersebut sebagai salah satu tujuan wisata, khususnya turis Jerman.
Pihaknya, lanjut dia, berencana memberi penghargaan kepada kru kapal riset Jerman, Sonne, pada Hari Nusantara di Kotabaru, 15 Desember 2014.
"Para kru yang terdiri atas ilmuwan Jerman dan Indonesia ini pada 1981 menghentikan risetnya untuk membantu penyelamatan kapal Tampomas II yang tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo Laut Jawa. Sebanyak 29 mayat berhasil diangkat," katanya.
Duta Besar Jerman Dr Georg Witschel menyambut baik rencana tersebut dan menyebut penghargaan tersebut akan semakin mempererat hubungan kedua negara.(Ant)
Editor : Sotyati
RI Evakuasi 40 WNI dari Lebanon via Darat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga ...