Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 16:39 WIB | Senin, 29 Februari 2016

Amran: Pedagang Perantara Permainkan Harga Beras

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto Dok Saruharapan.com)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengatakan pedagang perantara beras ingin mendapat keuntungan dengan cara yang tidak benar sehingga merugikan masyarakat.
 
"Para pihak tersebut adalah pedagang perantara atau middle men yang selalu mencari kesempatan menyimpan dan melepas beras ke pasar di saat situasi perberasan sedang sulit," kata Mentan Amran kepada pers, di Cilacap, Jawa Tengah, pada hari Senin (29/2).
 
Menurut dia, para pedagang perantara tersebut tak memiliki niat baik dalam upaya menstabilkan harga beras karena hanya mau melepas di saat harga kebutuhan pokok itu mengalami kenaikan.
 
"Tapi di saat harga beras stabil dalam posisi tak terlalu tinggi, mereka justru melepas ke pasar," katanya.
 
Dia juga mengatakan para pedagang tersebut tidak memiliki niat baik dalam menjaga kebutuhan beras serta harga dalam posisi tak terlalu tinggi.
 
"Mereka itu hanya mau ambil keuntungan saja di saat masyarakat membeli beras dengan harga tinggi," katanya.
 
Kondisi yang terjadi saat ini diindikasikan adanya pemasukan beras secara besar-besaran di sentra pasar beras. 
 
Hal ini mengakibatkan stok beras di pasar melimpah. Harga beras minggu pertama Februari Rp13.344 per kilogram dan di minggu kedua turun menjadi Rp7.500-Rp10.000 per kilogram. 
 
"Ini anomali yang tak pernah terjadi dalam lima sampai 10 tahun. Ini juga menunjukkan kalau produksi beras nasional meningkat," kata Amran.
 
Dia juga menegaskan, dirinya tidak akan menyerah menghadapi para middle men dan mafia pangan yang selama ini justru merusak tatanan pertanian.
 
Saat ini, katanya, para mafia dan middle men mengalami kerugian karena Indonesia berhasil panen raya yang justru biasanya paceklik.
 
"Kita ubah pola tanam sehingga tak ada lahan tidur, karena begitu panen selesai dimulai lagi musim tanam. Ini mengakibatkan produksi padi akan berlanjut terus sehingga tak ada kelangkaan beras," katanya. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home