Loading...
HAM
Penulis: Melki Pangaribuan 19:57 WIB | Selasa, 09 Februari 2016

Anak-anak Pengungsi Suriah Dipaksa Kerja di Lebanon

Anak-anak Pengungsi Suriah Dipaksa Kerja di Lebanon
Para wanita dan anak perempuan bekerja di pertanian kentang di Lebanon, pada bulan November 2015. (Foto: Joerg Boethling / Alamy)
Anak-anak Pengungsi Suriah Dipaksa Kerja di Lebanon
Anak- anak pengungsi Suriah melompat keluar dari truk yang membawa mereka untuk bekerja di sebuah peternakan di lembah Bekaa Lebanon. (Foto: Tabitha Ross / ILO)

LEBANON, SATUHARAPAN.COM – Anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon dipaksa bekerja sebagai pengangkut batu bata dan pengambil kentang dengan upah murah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

“Saya bertemu Mustafa (6 tahun) di zona aman dari salah satu dari banyak kamp untuk pengungsi Suriah di lembah Bekaa Lebanon. Mustafa mengatakan kepada kami bahwa, setelah meninggalkan kelas pada tengah hari, dia akan menghabiskan sore hari untuk mengangkut batu bata dan mendapatkan upah murah untuk kebutuhan keluarganya,” kata jurnalis The Guardian Nick Grono sebagaimana dikutip, hari Selasa (2/2) lalu.

Nick mengaku, di daerah lembah Bekaa Lebanon ini disediakan sekolah, termasuk kelas seni dan musik, untuk anak-anak Suriah. Mereka menyediakan waktu istirahat bagi anak-anak Suriah.

Salah satu teman sekelas Mustafa, seorang gadis (7 tahun), mengatakan dia mengambil kentang setiap sore di lahan pertanian. Selain di lahan pertanian, Nick mendapat banyak laporan yang beredar di tengah masyarakat bahwa anak perempuan dan wanita muda pengungsi Suriah dipaksa menjual diri sebagai pekerja seks.

“Gadis remaja (13 tahun) yang dipaksa untuk menikah, ternyata dikarenakan orangtuanya takut akan keselamatan anak-anak perempuan mereka dan tetapi juga untuk mengurangi beban keuangan untuk kebutuhan anak lainnya,” katanya.

Sementara itu kemungkinan orang dewasa untuk bekerja, menurut Nick, tidak akan mengakhiri pekerja anak dan pernikahan dini secara signifikan dan tidak akan mengurangi skala dan tingkat keparahan eksploitasi.

Secara resmi, Lebanon adalah rumah bagi hampir 1,2 juta pengungsi , tapi perkiraan tidak resmi menyebutkan lebih dari 1,5 juta pengungsi. “Mengingat bahwa populasi sebelum perang adalah lebih dari 4 juta, ini merupakan beban besar,” kata Nick.

“Pengungsi Suriah di Lebanon sangat rentan terhadap eksploitasi. Sebagian besar memiliki sedikit atau tidak ada uang, namun mereka harus membayar pemilik tanah untuk sebidang tanah di mana mereka mendirikan tenda-tenda mereka,” dia menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home