Loading...
HAM
Penulis: Prasasta Widiadi 17:05 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

Anak Muda Harus Berinisiatif Cegah HIV

Ilustrasi: Suasana di salah satu pertemuan generasi muda dunia tentang pencegahan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) 2016, di Durban, Afrika Selatan. (Foto: oikoumene.org).

DURBAN, SATUHARAPAN.COM – Pendeta dari Gereja Anglikan, Cape Town, Thabo Makgoba, mengakui generasi muda berperan penting merespons kesadaran pencegahan terhadap HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Saat memberi materi di konferensi tentang peran generasi muda dalam pencegahan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) 2016, di Durban, Afrika Selatan, hari Kamis (21/7),  dia menekankan saat ini tidak hanya gereja, namun semua pemuka agama diajak untuk bersikap terbuka.

Menurut Makgoba saat ini pemuka agama bukan pihak yang tahu segalanya. “Saatnya generasi muda yang lebih tahu banyak, mereka membuka mainframe kami,” kata Makgoba.

Dia meminta orang-orang muda untuk terus berbicara tentang tantangan yang berkaitan dengan HIV-AIDS di tengah-tengah masyarakat, dan setiap komunitas dapat melakukan diskusi dalam kelompok yang lebih kecil tentang pencegahan HIV-AIDS. 

Sementara itu Direktur Biro AIDS Kristen Afrika Selatan, Lyn van Rooyen, mengatakan dia membuka masukan tentang pencegahan AIDS lewat akun media sosial.

Selain masukan, dia berharap akan lebih banyak kesaksian dalam bentuk tulisan tentang HIV-AIDS dari generasi muda.

Ia mengatakan AIDS bukan penyakit yang ada dalam kehidupan individu, melainkan dia adalah penyakit yang lebih terlibat dalam masyarakat.   

“Mereka yang memiliki kekuatan harus menggunakannya  untuk mengangkat apa yang tidak terlihat. Jangan tertipu. HIV belum berakhir,” Rooyen menambahkan.

Pemuka agama bukan satu-satunya pihak yang hadir dalam peringatan AIDS 2016 namun juga beberapa publik figur yang dikenal masyarakat memeriahkan acara yang berlangsung 18-22 Juli tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, aktris asal Afrika Selatan, Charlize Theron, menjelaskan bahwa masalah HIV-AIDS di seluruh dunia adalah yang tidak sekadar masalah nyawa, namun juga kepercayaan diri dan psikologis.

“Kami menghargai laki-laki dan perempuan, kulit putih  dan kulit hitam. Orang kaya sama berharganya dengan  orang kebanyakan,” kata Theron.

Publik figur lainnya yang hadir dalam kesempatan tersebut pendiri Microsoft, Bill Gates, menyatakan generasi muda saat ini akan memasuki periode modern dimana mereka menjadi paling mudah terpapar HIV.

Sementara itu, Pangeran Harry dan musisi legendaris  Elton John berkomentar senada bahwa bila setiap negara ingin mengurangi persebaran HIV AIDS di dunia, maka generasi muda harus dibantu dan diberdayakan.

“Tanpa pendidikan dan pemberdayaan, HIV akan menang,” kata Pangeran Harry.

Sementara Elton John yang memiliki yayasan yang berkecimpung penanganan HIV-AIDS menyebut publik figur saat ini dengan status sebagai bintang di tengah-tengah masyarakat harus mau mendengar aspirasi HIV-AIDS di setiap negara.

Menurut musisi kelahiran 1947 tersebut, generasi muda adalah generasi yang mungkin tidak akan mendengar lagi nasihat dari “orangtua” seperti dia, namun generasi muda memiliki cara dan budaya sendiri untuk menyuarakan tentang rencana bebas dari HIV-AIDS. “Seperti cara yang ditempuh Pangeran Harry saat ini,” kata John.

Pada 2015, Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengurusi AIDS (UNAIDS) merilis laporan yang menyebut   bila memerangi HIV tidak dilakukan dengan cepat, taktis dan strategis maka untuk mencapai target dunia yang bebas AIDS pada 2030 akan sulit terpenuhi.

Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibé mengatakan apabila dalam lima tahun banyak negara yang tidak melakukan langkah cepat maka akan menjadi bencana besar sebelum 2030. “Saat ini hampir 37 juta orang hidup dengan virus (HIV, red),” kata Sidibe.

Sidibe menyayangkan virus tersebut saat ini mulai menyerang anak-anak.   (oikoumene.org)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home