Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:44 WIB | Minggu, 07 Mei 2017

Anggota DPR Ingatkan Berkembang Paham Ingin Menghancurkan NKRI

Presiden Joko WIdodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) disaksikan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (kedua kanan) dan Jaksa Agung Prasetyo (kedua kiri) setibanya di acara buka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPR di Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016). (Foto: Antara)

PURBALINGGA, SATUHARAPAN.COM - Anggota Komisi XI DPR RI Romahurmuziy (Romi) mengingatkan bahwa saat ini berkembang paham yang bertujuan untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga semua kalangan khususnya anak muda harus waspada.

Paham-paham itu menurut Romahurmuziy berkembang di kampus-kampus dan dikhawatirkan menjadi bibit perpecahan. Dan dia menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh membiarkan kalangan pelajar mendapatkan paham untuk mendirikan khilafah dan membelakangi Pancasila.

Romi yang juga Ketua Umum DPP PPP mengingatkan Pancasila sudah menjadi kesepakatan pendiri bangsa Indonesia yang salah satu berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) sehingga mengingkari Pancasila sama saja mengingkari NU.

"NU berkomitmen menjaga NKRI agar tidak ada yang mengkoyak-koyak," kata Romahurmuziy saat membuka lomba cerdas cermat empat pilar Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (7/5).

Acara itu juga diawali dengan pelantikan pengurus Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

"Perwakilan NU dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah Kiayi Wahid Hasyim. Membelakangi Pancasila sama saja membelakangi NU dan Kyai Wahid Hasyim," kata dia.

Dia meminta IPNU menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan Islam sebagai rahmatan lil alamin di seluruh wilayah. Romi juga menyarankan agar dibentuk korps mubaligh untuk menyebarluaskan pemikiran Islam sebagai rahmat seluruh alam.

"IPNU dan IPPNU ajarkan ahlul sunah waljamaah untuk pemula, menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," katanya.

Romahurmuziy mengatakan akhir-akhir ini perbedaan di antara masyarakat Indonesia menjadi sumber perpecahan padahal sebenarnya menjadi kekuatan untuk bersatu.

Menurut dia, jangan menjadikan kebhinekaan sebagai sumber perpecahan karena bangsa Indonesia berdiri berdasarkan perbedaan.

"Sepanjang mengakui bangsa Indonesia maka akan hilang perbedaan karena bangsa kita didirikan diatas perbedaan," kata dia. (antaranews.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home