Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 20:55 WIB | Kamis, 23 April 2015

Angka Kematian DBD DKI Jakarta 2015 Meningkat

Para jumantik cilik dari salah satu sekolah dasar negeri di Lebak Bulus, Zharezky Yoga Pratama, Muhammad Firza Arizian, Glory Margaretha Sitompul, Danira Elmira Shani di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/54). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kendati pada 2015 angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta mengalami penurunan dibandingkan dengan 2014 lalu, namun jumlah meninggal karena nyamuk ini mengalami peningkatkan. Sesuai data Dinas Kesehatan DKI, pada 2014 terdapat  6 kasus meninggal akibat DBD, sedangkan pada 2015 terdapat 7 kasus.

Menurut Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Indonesia tercatat sebagai negara penyandang kasus DBD paling tinggi di dunia. Jakarta sebagai Ibu Kota dengan jumlah penduduk mencapai 10 juta jiwa pun tercatat sebagai daerah yang rentan DBD.

Sesuai data yang dimiliki IAKMI, jumlah penderita DBD di DKI Jakarta dari 2014 hingga Januari 2015  tercatat sebagai berikut. Jakarta Barat dengan incidence rate (IR) atau rata kasus terjadi per 100 ribu penduduk, jumlah penderita DBD mencapai IR 156,18. Jakarta Selatan sejumlah IR 142,08, Jakarta Pusat IR 111,88, Jakarta Utara IR 106,70, dan Jakarta Timur mencapai IR 87,27.

Mengetahui angka DBD Ibu Kota yang cukup mengkhawatirkan, IAKMI bersama SC Johnson dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak anak-anak usia sekolah dasar menjadi jumantik cilik dengan cara mempromosikan, meningkatkan kesadaran, dan mendidik masyarakat dalam usaha pencegahan demam berdarah untuk orang-orang di sekitarnya.

Wakil Ketua IAKMI, Husein Habsyi mengatakan dengan memberdayakan jumantik cilik sebagai agen perubahan perilaku, sosialisasi di sekolah menjadi cara yang efektif mempraktikkan pengetahuan terhadap penanganan DBD sejak dini melalui perilaku sehari-hari.

Para jumantik cilik dari salah satu sekolah dasar negeri di Lebak Bulus, Zharezky Yoga Pratama, Muhammad Firza Arizian, Glory Margaretha Sitompul, Danira Elmira Shani mengatakan telah mengajak teman-teman di sekolahnya menjadi pemburu jentik di bak-bak kamar mandi, selokan, dan genangan-genangan air di sekitar sekolah.

“Kami operasi jentik-jentik di sekolah setiap Jumat lewat program Jumat Besih. Kami ajak teman-teman kami,” ujar Zharezky kepada satuharapan.com saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/54).

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI akan mendukung penuh kegiatan para jumantik cilik yang dinilai edukatif ini. Pemprov pun akan melakukan fogging atau abate di sekolah-sekolah yang tersebar di Ibu Kota.

“Mudah-mudahan di Jakarta, angka kematian itu semakin menurun walaupun kemarin kita kecolongan di Kepulauan Seribu ada dua yang meninggal. Dan jumantik cilik ini bisa dicontoh untuk menjadi detektif jentik-jentik nyamuk,” ujar Djarot. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home