Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:49 WIB | Selasa, 08 November 2016

Antibodi Terobosan dalam Memerangi Zika

Seorang peneliti di Washington University School of Medicine di St Louis, Missouri. memegang nampan, dimana sel virus zika dikembangbiakkan dan diteliti Para peneliti telah mengidentifikasi antibodi manusia yang mencegah dan melindungi tubuh dari virus zika. (Foto: voanews.com/Huy Mach)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Muncul sebuah terobosan baru dalam memerangi zika. Peneliti telah menemukan antibodi yang berpotensi dapat dibentuk menjadi vaksin untuk melindungi wanita hamil terhadap virus nyamuk, yang dinamakan antibodi  ZIKV-117, atau protein sistem kekebalan tubuh, yang diisolasi dari pasien yang sudah terinfeksi virus zika.

Dalam sebuah penelitian, tikus hamil yang terinfeksi patogen nyamuk zika, janinnya telah dilindungi oleh antibodi ZIKV-117 . Antibodi itu telah dirasangsang oleh respons sistem kekebalan tubuh dan menjadi pelindung yang kuat terhadap virus, dan menetralkan semua virus zika yang telah diuji. Hal ini mengakibatkan jumlah virus pada tikus hamil menjadi sangat berkurang, dan menurunkan kadar patogen nyamuk zika dalam plasenta janin dan jaringan otak.

Sementara itu percobaan dengan memberikan dosis tunggal ZIKV-117 pada tikus jantan yang terinfeksi zika lebih bertahan hidup daripada tikus yang tidak diberikan dosis ZIKV-117, bahkan lima hari setelah tikus yang terinfeksi zika, menunjukkan bahwa antibodinya dapat digunakan untuk mengobati infeksi aktif.

Penemuan itu dilakukan oleh para peneliti di Washington University School of Medicine di Missouri dan Vanderbilt University di Tennessee, dan dilaporkan dalam jurnal Nature.

Ini adalah pertama kalinya pengobatan untuk zika telah ditemukan, menurut Michael Diamond, seorang ahli mikrobiologi dan imunologi di Universitas Washington, dan rekan penulis senior studi tersebut.

"Sebelum penelitian ini, belum ada vaksin atau studi lain yang telah melakukan sesuatu pada hewan hamil untuk menunjukkan bahwa apa pun bisa membatalkan atau mencegah penyakit," katanya. "Jadi, satu hal yang dilakukan adalah menunjukkan bahwa antibodi mampu melakukannya, dan ini benar-benar menjadi pertanda baik bagi upaya vaksin masa depan."

Diamond mengatakan, mempersiapkan untuk menguji antibodi pada monyet, sebuah proses yang katanya bisa memakan waktu enam sampai sembilan bulan. Jika percobaan tersebut berhasil, percobaan manusia bisa dimulai segera setelah itu. (voanews.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home