Arab Saudi Butuh Instruktur Mengemudi Perempuan
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM-Setelah Arab Saudi mengizinkan perempuan untuk mengemudikan kendaraan, pengajuan untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) di kalangan perempuan meningkat drastis.
Hal itu juga menuntut negara itu memiliki lebih banyak instruktur perempuan untuk pelatihan mengemudi, menurut laporan media setempat Arab News, Sabtu (29/2).
Sekolah mengemudi, Saysed, di Taif telah memasang iklan untuk perempuan yang ingin bekerja sebagai instruktur mengemudi, untuk memenuhi meningkatnya permintaan kursus mengemudi untuk perempuan.
Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa lebih dari 10.000 perempuan telah mengajukan aplikasi untuk mendapatkan SIM. Jumlah besar itu mengharuskan sekolah untuk melatih dan mempekerjakan lebih banyak instruktur perempuan untuk bekerja dengan mereka.
Untuk menjadi instruktur mengemudi, pelamar harus menyelesaikan kursus 45 hari serta memiliki SIM yang valid.
Pengumuman itu mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 500 perempuan muda telah mendapatkan SIM setelah menyelesaikan kursus mengemudi di sekolah, lulus tes jalan, dan menjalani delapan jam instruksi teoretis. Mereka juga menyelesaikan pelajaran simulasi dua jam dan 20 jam pelatihan di lapangan.
Sekolah dibuka pada Januari 2020, dan biaya untuk kursus mengemudi sekitar 2.520 real atau sepadan dengan US$ 670. Lulusan mengemudi ini akan mampu mengoperasikan kendaraan di jalan, setelah pelatihan dengan fasilitas ruang kelas, mesin simulasi, dan jalur pelatihan.
Ada banyak orang Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, barangkali tidak harus jadi pembatu rumah tangga, jika memenuhi jadi instruktur mengemudi. Masalahnya SIM apakah Anda valid?
Editor : Sabar Subekti
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...