Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:04 WIB | Senin, 27 April 2020

Arab Saudi Longgarkan Jam Malam, Kecuali Mekah

Jemaah melakukan salat Tarawih di Ka'bah di Masjidil Haram pada hari pertama bulan suci Ramadhan, Jumat (24/4), di tengah berjangkitnya penyakit akibat virus corona (COVID-19), di kota suci Mekah, Arab Saudi. (Foto: dok. Reuters)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Arab Saudi menurunkan status jam malam pada hari Minggu (26/4) di seluruh negeri, tetapi tetap mempertahankan untuk penutupan 24 jam di kota Mekah dan lingkungannya untuk mencegah penyebaran virus corona baru, kata kantor berita pemerintah, SPA.

Arab Saudi juga menandatangani kesepakatan dengan China untuk melakukan sembilan juta tes untuk virus tersebut. Saudi sejauh ini mencatat 17.522 kasus terinfeksi COVID-19 dan 139 pasien meninggal.

Angka ini tertinggi  di antara enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang seluruhnya mencatat hampir 46.000 kasus terinfeksi COVID-19 dan 258 kematian.

Di luar Mekah dan area terkunci, jam malam akan dilonggarkan pada pukul 09:00 pagi hingga pukul 17:00, hingga 13 Mei.

Kegiatan Ekonomi

Perintah kerajaan juga memungkinkan beberapa kegiatan ekonomi dan komersial untuk dimulai kembali, termasuk toko grosir dan eceran dan pusat perbelanjaan, dari Rabu (29/4) hingga 13 Mei.

Kegiatan yang tidak memungkinkan untuk jarak fisik, termasuk salon dan bioskop, akan tetap ditutup. Pertemuan sosial lebih dari lima orang juga dilarang.

Pihak berwenang di ibu kota Riyadh mengeluarkan saran tambahan yang mengatakan uang kertas tidak akan digunakan.

Toko yang buka harus memastikan tidak lebih dari satu pelanggan per 10 meter persegi. Mal harus disterilkan setiap 24 jam dan anak-anak di bawah 15 tahun tidak diizinkan masuk.

Penangguhan penerbangan internasional dan domestik juga diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata kementerian dalam negeri Arab Saudi.

Penerbangan telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret, tetapi beberapa maskapai Arab Saudi telah mengoperasikan penerbangan outbound saja sehingga orang yang bukan warga negara dapat meninggalkan negara itu. Mereka juga telah memulangkan warga Arab Saudi yang terdampar di luar negeri akibat pandemi.

Arab Saudi menandatangani kontrak dengan China senilai 995 juta riyal Saudi (US$ 264 juta) untuk melakukan sembilan juta tes virus corona. Pengaturan tersebut meliputi enam laboratorium yang akan didirikan di seluruh negeri, 500 staf China yang akan dibawa, pelatihan untuk staf Arab Saudi dan audit selama delapan bulan.

COVID-19 di Qatar

Di Qatar, pemerintah mengumumkan peningkatan terinfeksi harian tertinggi dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi dari virus corona baru, 929 orang, sehingga totalnya menjadi 10.287 orang terinfeksi dan 10 kematian.

Sebagian besar dari kasus-kasus itu adalah di antara pekerja asing yang telah melakukan kontak dengan kasus-kasus lain yang dikonfirmasi, kata kantor berita negara Qatar, QNA.

Dikatakan beberapa kasus baru telah dicatat di antara para pekerja di luar zona industri lama  di ibu kota, yang telah diisolasi pada pertengahan Maret setelah muncul sebagai titik panas penyebaran virus.

Pekan lalu Qatar mengatakan akan secara bertahap mulai mencabut penguncian di sana. Wilayah Teluk ini telah melihat peningkatan infeksi di kalangan pekerja asing yang tinggal di akomodasi yang penuh sesak.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home