Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:23 WIB | Rabu, 08 April 2015

Arab Saudi Tuduh Iran Sokong Pemberontak Yaman, Houthi

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel Al-Jubeir, mengatakan, Iran menyokong keuangan dan senjata untuk pemberomntak Yaman, Houthis. (Foto: dari: Al-Arabiya)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Arab Saudi dan Amerika Serikat sepemahaman bahwa Iran menyokong kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Demikian dikatakan Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir, hari Senin (6/4) waktu setempat.

"Iran memberikan dukungan keuangan pada Houthi dan membantu mereka dalam membangun pabrik senjata dan menyediakan senjata untuk mereka. Selain itu, ada orang Iran yang bekerja bersama Houthi," kata al-Jubeir dan wartawan Saudi Press Agency (SPA) melaporkan tentang sebuah pertemuan di Washington.

"Ketika saya berbicara dengan para pejabat AS, mereka tahu apa yang dilakukan Iran pada Houthi," kata dia. "Tidak ada perbedaan antara kami dan Amerika Serikat tentang masalah ini berkaitan dengan dukungan Iran pada Houthi," kata diplomat itu. Dia menyoroti laporan intersepsi AS pada kapal kargo Iran yang sarat dengan muatan senjata dan rudal yang ditujukan untuk Houthi Yaman.

Sementara itu, pemerintah Arab saudi sendiri membantu pasukan pemerintah Yaman untuk menghadapi pemberontakan oleh kelompok Houthi yang diketahui dari aliran Syiah dan didukung oleh pasukan yang loyal pada mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

Jangan Seperti Hizbullah

Al-Jubeir mengatakan bahwa tidak beleh terjadi kesalahan seperti yang terjadi dengan dukungan Iran pada kelompiok Hizbullah di Lebanon. "Kami tidak ingin kesalahan Hizbullah di Libanon harus berulang dengan Houthi di Yaman,’’ kata dia.

"Dukungan yang kita dapatkan dari mitra koalisi kami atau sekutu di seluruh dunia, baik Prancis atau Inggris atau Amerika Serikat tetap kuat dan tumbuh makin kuat," kata dia.

Untuk mendukung hal itu, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengumumkan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat sedang mempercepat pasokan senjata untuk membantu serangan militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

Berbicara kepada wartawan di Riyadh setelah pembicaraan dengan sekutu dari negara Arab di Teluk, seperti dilaporkan Al Arabiya, Blinken mengatakan Washington sedang meningkatkan kerja sama intelijen dengan koalisi, dan menambahkan bahwa Arab Saudi mengirimkan "pesan yang kuat kepada Houthi dan sekutu mereka bahwa mereka tidak bisa menguasai Yaman dengan kekerasan."

Militer yang terlibat dalam 'Operasi Badai Menentukan' sedang berusaha menghancurkan senjata dan rudal balistik Houthi  yang dinilai menjadi ancaman bagi Arab Saudi, kata Al-Jubeir. Ditambahkan bahwa koalisi yang dipimpin Arab Saudi "sangat efektif" dalam menghancurkan pusat-pusat pemerintahan Houthi.

Solusi Politik

Namun disebutkan bahwa Arab Saudi dan sekutunya juga mencari solusi politik untuk krisis di Yaman. "Kita tahu bahwa pada akhirnya Yaman harus mencapai kesepakatan atas dasar inisiatif Teluk dan hasil dialog nasional, dan transisi politik di Yaman akan berjalan di mana Yaman bisa menyingkirkan krisis saat ini dan bergerak maju menuju masa depan yang stabil," kata Al-Jubeir.

"Kami yakin bahwa proses ini tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran pemerintah yang sah dan mengikuti prinsip yang melarang penggunaan kekerasan atau kepemilikan senjata berat oleh kelompok manapun di luar pasukan keamanan yang sah di negara ini. Kami berharap Houthi menyadari ketidakmampuan mereka untuk merebut negara dengan kekuatan, dan memulai proses politik sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah saya sebutkan," kata dia.

Dia mengatakan Houthi menyembunyikan rudal dan pusat komando di daerah yang dihuni warga sipil, dan mengubahnya sebagai perisai manusia.

"Beberapa daerah warga sipil telah ditargetkan oleh Houthi dan korban sipil jatuh, karena penggunaan rudal darat ke darat oleh Houthi,"  kata Al-Jubeir.

"Kami menyadari bahwa tidak baik menjadi tetanggan di samping negara yang gagal atau miskin, dan Arab Saudi telah bekerja selama beberapa tahun terakhir untuk membantu ekonomi Yaman ekonomi dan di semua bidang lain," kata dia. Namun Al-Jubeir menuduh Ali Abdullah Saleh, mantan Presiden Yaman, telah menyalahgunakan administrasi negaranya selama lebih dari 30 tahun.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home