Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 15:21 WIB | Kamis, 03 Mei 2018

Ariana Grande Menangis Mengenang Korban Serangan Manchester

Penyanyi Ariana Grande. (Foto: Dok satuharapan.com/AFP)

SATUHARAPAN.COM – Penyanyi Ariana Grande tak kuasa menahan air mata saat ia dan pembawa acara “The Tonight Show” Jimmy Fallon merefleksikan serangan teroris Manchester di konsernya hampir setahun lalu.

Pelantun lagu terkenal No Tears Left To Cry itu menjadi emosional ketika Jimmy Fallon memujinya karena “begitu kuat”, memutuskan kembali ke kota itu untuk menggelar konser amal “One Love Manchester”, hanya beberapa minggu setelah peristiwa mematikan pada 22 Mei 2017 itu. Tercatat 22 tewas dan 116 orang terluka setelah sebuah bom meledak di foyer Manchester Arena, tempat Ariana Grande hendak berkonser.

Jimmy Fallon, seperti diberitakan femalefirst.co.uk, mengatakan kepadanya: “Saya belum pernah bertemu Anda lagi lebih dari setahun dan belum pernah melihat Anda sejak peristiwa tragis yang terjadi di Manchester. Saya tahu itu sulit bagi semua orang, sulit bagi penggemar, dan sulit bagi Anda, dan saya tahu Anda belum melakukan wawancara apa pun. Saya memahami itu…”

“Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah datang di acara ini, dan karena menjadi kuat, untuk menghibur, dan untuk muncul dan kembali ke Manchester, melakukan sesuatu yang bermanfaat. Mengagumkan sekali. Saya hanya dapat mengatakan, Anda begitu kuat dan sangat keren,” katanya.

Komentar-komentar Jimmy Fallon itu sangat menyentuh, dan Grande hanya bisa berucap terima kasih.

“Kita tidak akan membiarkan kebencian menang. Bergandengan tangan kita menghadapi tindak kekerasan itu, lebih saling mengasihi, bersuara lebih keras, lebih peduli dan bermurah hati kepada sesama,” kata Fallon, seperti dilansir Cosmopolitan.   

Manajer penyanyi berusia 24 tahun itu, Scooter Braun, mengisahkan serangan teroris  itu membuat Grande sangat terguncang. Ia mengungkapkan Grande “menangis berhari-hari” setelah konsernya menjadi target serangan seorang pengebom bunuh diri tahun lalu, yang kemudian teridentifikasi bernama Salman Abedi, 22 tahun.

“Dia sangat sedih menghadapi kenyataan penggemarnya, yang akan menonton pertunjukannya, meninggal. Dia menangis berhari-hari, merasakan semuanya – ketika melihat setiap wajah yang mereka umumkan, setiap nama,” katanya, seperti diberitakan femalefirst.co.uk.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home