Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 14:03 WIB | Selasa, 29 Oktober 2019

Arkeolog Temukan Gereja Berusia 1500 Tahun di Yerusalem

Para Arkeolog menemukan reruntuhan gereja berusia 1.500 tahun dari masa Kekaisaran Bizantium di Ramat Beit Shemesh, Yerusalem. (Foto: blmj.org)

RAMAT BEIT SHEMESH, SATUHARAPAN.COM - Para peneliti menemukan reruntuhan gereja berusia 1.500 tahun dari masa Kekaisaran Bizantium di sebuah situs dekat Yerusalem yang didedikasikan untuk seorang "martir agung" yang tidak diketahui identitasnya.

Penggalian oleh Otoritas Barang Antik Israel di Ramat Beit Shemesh menemukan gereja dengan lantai mosaik dan prasasti Yunani, salah satunya menjelaskan bahwa gereja itu dibangun untuk menghormati "martir agung yang tidak disebutkan namanya".

Sementara tanggal pasti berdirinya gereja tersebut masih belum diketahui, sebuah prasasti mosaik berbicara tentang ekspansi ke gereja pada masa pemerintahan Kaisar Bizantium Justinian, yang memerintah pada abad keenam.

Ruang bawah tanah. (Foto: blmj.org)

Temuan-temuan dari gereja tersebut dipajang di sebuah pameran berjudul "The Glorious Martyr" yang dimulai pada hari Rabu (23/10/2019) di Bible Lands Museum di Yerusalem. Situs ini juga dikenal sebagai "Gereja Martir Agung."

"Pada periode Bizantium, lokasi yang secara tradisional dikaitkan dengan peristiwa besar Perjanjian Lama dan Baru, termasuk situs yang terhubung dengan orang-orang kudus dan martir, dihormati sebagai tempat suci. Gereja-gereja yang berisi peninggalan para martir menjadi tujuan penting bagi peziarah Kristen," tulis Bible Lands Museum Jerusalem seperti dilansir dari blmj.org, hari Selasa (29/10).

"Dengan desain hiasannya dan situasi yang menonjol di dekat jalan utama ke Yerusalem, puncak perjalanan seorang peziarah, Gereja Martir Agung rupanya menarik banyak orang percaya yang berharap untuk menerima berkat di dalam."

Museum itu juga mencatat bahwa barang-barang yang ditemukan di gereja termasuk "salah satu kumpulan paling lengkap dari jendela kaca Bizantium di Israel."

"Penemuan ini, bersama dengan banyak tanah liat dan lampu kaca yang menerangi interior gereja, memperkaya pemahaman kita tentang peran cahaya di gereja-gereja Bizantium," kata mereka.

Prasasti Musa ditemukan di halaman Gereja. (Foto: blmj.org)

Benyamin Storchan, direktur penggalian, mengatakan dalam sebuah pernyataan Israel Antiquities Authority (IAA) bahwa sebuah prasasti yang ditemukan pada gereja di bawah Kaisar Tiberius II Constantine memiliki arti penting.

"Banyak sumber tertulis menunjukkan bahwa kekaisaran mendanai gereja-gereja di Tanah Israel, tetapi dalam studi arkeologis, sangat sedikit prasasti yang diketahui seperti yang ditemukan di Beit Shemesh," kata Storchan, seperti dilansir dari The Jerusalem Post.

Gereja ini pertama kali ditemukan oleh Kementerian Konstruksi dan Perumahan Israel selama pekerjaan konstruksi yang bertujuan memperluas kota pinggiran Bet Shemesh, Ramat Bet Shemesh, yang terletak sekitar 18 mil dari Yerusalem. (christiantoday.com)

Lampu minyak tanah liat dengan tulisan Yunani, "cahaya Kristus bersinar indah untuk semua". Foto: blmj.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home