AS Ancam Beri Sanksi Iran atas Tindakan Keras ke Demonstran
DUBAI, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengajak rakyat Iran pada hari Jumat (22/11) untuk mengirimkan foto dan informasi lain yang mendokumentasikan penindasan di tengah protes yang sedang berlangsung, serta mengatakan akan memberi sanksi atas "pelanggaran" dari republik Islam itu.
Demonstrasi meledak sejak Jumat pekan lalu di Iran yang mendapat sanksi ekonomi dari AS, beberapa jam setelah harga BBM melonjak hingga 200 persen.
Kerusuhan menyebar ke sejumlah kota, di mana para demonstran menyerang kantor-kantor polisi, membakar pompa bensin dan menjarah toko-toko.
"Saya telah meminta para pemrotes Iran untuk mengirimi kami video, foto, dan informasi mereka yang mendokumentasikan tindakan keras rezim terhadap para pemrotes," katga Pompeo di akun Twitter pribadinya.
"AS akan mengekspos dan memberi sanksi atas pelanggaran itu," tambahnya.
Penutupan internet yang hampir total membuat kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang pertumpahan darah di Iran itu.
Amnesti Internasional pada Selasa (19/11) mengungkapkan bahwa lebih dari 105 pengunjuk rasa tewas di 21 kota di Iran selama kerusuhan.
Pada hari Kamis (21/11) Presiden AS Donald Trump menuduh Iran memblokir internet untuk menutupi "kematian dan tragedi."
"Iran menjadi sangat tidak stabil sehingga rezim mematikan seluruh Sistem Internet yang membuat orang-orang Iran yang hebat tidak dapat berbicara tentang kekerasan luar biasa yang terjadi di negara itu," tweet Trump.
Sementara itu situs web resmi Pengawal Revolusi memuji angkatan bersenjata karena mengambil "tindakan tepat waktu" terhadap "perusuh" dan menyatakan bahwa ketenangan telah dipulihkan. (AFP)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...