AS dan Saudi Dorong Gencatan Senjata Jelang Perundingan Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Amerika Serikat dan Arab Saudi akan mengupayakan gencatan senjata di Suriah dalam pembicaraan internasional akhir pekan ini, menurut para diplomat tinggi mereka, pada hari Senin (8/2).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir bertemu di Washington untuk mempersiapkan negosiasi yang lebih luas di Munchen pada hari Kamis.
Di sana, Syria Support Group akan mendiskusikan mengenai cara untuk menghidupkan kembali upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengumpulkan pihak-pihak yang bertikai di Suriah dalam satu meja.
Kerry dan Jubeir mengatakan mereka berharap kelompok yang bertikai tersebut, yang mencakup Rusia dan Iran, akan menyepakati gencatan senjata.
“Kami memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikan masalah di kawasan tersebut sebelum semuanya menghancurkan kami,” ujar Jubeir, yang memberikan pernyataannya bersama Kerry.
Baik Kerry maupun Jubeir, keduanya mengutip resolusi 2254 Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan ke kota-kota terkepung di Suriah.
“Dan kami berharap bahwa ketika kami bertemu di Munchen beberapa hari mendatang, kami akan membuat kemajuan untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Kerry.
Rusia berada di antara beberapa negara yang menyetujui UNSC 2254 pada Desember, tapi masih terus mengebom posisi oposisi atas nama rezim Bashar al-Assad.
Pengeboman yang terus terjadi di beberapa kota yang dikuasai pemberontak ini dijadikan alasan oleh koalisi oposisi untuk menolak bekerja sama dalam perjanjian perdamaian PBB.
Utusan PBB Staffan de Mistura sedang berupaya untuk membawa gencatan senjata Jenewa kembali ke jalurnya, tapi bergantung pada negara-negara ISSG untuk menekan pihak-pihak yang bertikai. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Siapakah Abu Mohammed al-Golani, Pemimpin Pemberontak Yang S...
ALEPPO, SATUHARAPAN.COM-Selama belasan tahun terakhir, pemimpin militan Suriah, Abu Mohammed al-Gola...