Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 09:49 WIB | Jumat, 13 Maret 2015

AS Khawatirkan Rencana Inggris Bergabung dengan AIIB

Penandatanganan MoU pendirian AIIB di Beijing, 20 Oktober 2014 (Foto:thedailystar.net)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Inggris pada Kamis (12/3) mengumumkan harapan untuk menjadi negara besar Barat pertama yang bergabung dengan bank pembangunan yang dipimpin Tiongkok, yang menarik sebuah tanggapan kekhawatiran dari Washington.

Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) bermodal 50 miliar dolar AS (setara Rp 660,7 triliun) telah dibentuk Beijing Oktober tahun lalu sebagai cara pembiayaan pembangunan regional, dan dipandang sebagai saingan potensial lembaga yang berbasis di AS seperti Bank Dunia.

Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, mengatakan Inggris akan ikut berdiskusi dengan anggota-anggota pendiri lainnya untuk menetapkan tata kelola dan struktur pertanggungjawaban lembaga itu akhir bulan ini, dalam sebuah langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Tiongkok.

"Bergabung dengan AIIB pada tahap pendirian akan menjadi kesempatan tak ada taranya bagi Inggris dan Asia untuk berinvestasi dan tumbuh bersama," kata Osborne dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini mendapat tanggapan hati-hati dari Washington, setelah sebelumnya mengeritik penurunan belanja pertahanan Inggris.

"Kami percaya setiap lembaga multilateral baru harus menggabungkan standar tinggi Bank Dunia dan bank-bank pembangunan regional," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Patrick Ventrell.

"Berdasarkan banyak diskusi, kami memiliki kekhawatiran tentang apakah AIIB akan memenuhi standar-standar yang tinggi, khususnya terkait dengan tata kelola, serta perlindungan lingkungan dan sosial."

Tiongkok dan 20 negara lainnya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendirikan bank infrastruktur yang bermarkas di Beijing pada Oktober tahun lalu.

AIIB memiliki dukungan dari negara-negara termasuk India, Singapura, Malaysia, Kamboja, Pakistan, Filipina, Uzbekistan dan Vietnam.

Namun beberapa negara besar yang bersekutu dengan Amerika Serikat termasuk Jepang, Korea Selatan dan Australia telah menolak untuk menjadi anggota pendiri.(Ant/AFP)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home