Australia Gagal Tingkatkan Taraf Hidup Penduduk Aborigin
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Australia gagal meningkatkan taraf hidup warga Aborigin, kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada Selasa (14/2), saat laporan baru menunjukkan pemerintah gagal memenuhi beberapa target utama, termasuk menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan usia harapan hidup.
Laporan ‘Closing the Gap’ kesembilan menemukan bahwa upaya pemerintah dan masyarakat hanya mampu memenuhi salah satu dari tujuh target untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan di tingkat populasi nonpribumi.
“Bahkan meski pemerintah Persemakmuran dan negara bagian sudah berinvestasi lebih banyak pada sumber daya, dan bahkan dengan puluhan ribu warga Australia berupaya berkontribusi dan terlibat, kami masih belum mencapai progres yang memadai,” kata Turnbull kepada parlemen.
Penduduk Aborigin, yang jumlahnya sekitar tiga persen dari 24 juta populasi Australia – merupakan bagian dari warga Australia yang masih tertinggal.
Selain meningkatkan tingkat kelulusan SMA, semua target lainnya termasuk kematian anak, harapan hidup, pendidikan dan pekerjaan belum terpenuhi, menurut laporan itu.
Tingkat kematian untuk anak-anak pribumi berusia di bawah empat tahun sebanyak 165 per 100.000 pada 2011 hingga 2015, melonjak dua kali lipat daripada populasi lainnya.
Warga Aborigin juga memiliki usia harapan hidup yang jauh lebih singkat dibandingkan warga Australia lainnya, dengan jarak 10,6 tahun untuk pria dan 9,5 tahun untuk wanita, menurut angka dari 2013.
Masyarakat Aborigin juga berjuang menghadapi lonjakan tingkat kematian akibat kanker, menurut laporan itu.
Turnbull mengatakan pemerintahnya menginvestasikan 50 juta dolar Australia (sekitar Rp 667,2 miliar) lagi guna meningkatkan penelitian dan evaluasi kebijakan yang digulirkan untuk berusaha menjembatani kesenjangan.
Upaya untuk menerapkan kebijakan yang berusaha meningkatkan keterlibatan masyarakat adat dan setempat juga sedang dilakukan, imbuhnya. (AFP)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...