Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 09:47 WIB | Jumat, 01 Januari 2021

Australia Ubah Lagu Kebangsaannya untuk Hormati Aborigin

Sebuah bendera Australia dipotret di kedutaan besarnya di Beijing, China. (Foto: dok. Reuters)

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM-Australia mengamandemen lagu kebangsaannya berjudul "Muda dan Bebas" di tengah seruan untuk mengakui bahwa masyarakat pribumi Abirigin adalah peradaban tertua yang berkelanjutan di dunia. Perubahan lagu itu menjadi "Karena Kita Satu dan Bebas" mulai berlaku pada hari Jumat (1/1/2021).

“Kami hidup di tanah abadi rakyat bangsa perama, dan kami mengumpulkan cerita lebih dari 300 leluhur nasional dan kelompok bahasa,” kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, kepada wartawan di Canberra.

“Dan lagu kita harus mencerminkan itu. Perubahan yang telah kami buat dan kami umumkan hari ini, menurut saya, mencapai tujuan itu,” katanya.

Australia telah berjuang selama beberapa dekade untuk berdamai dengan Aborigin, yang tiba di benua itu sekitar 50.000 tahun sebelum penjajah Inggris datang.

Setiap tahun warga Australia memiliki hari libur nasional pada 26 Januari, menandai tanggal "Armada Pertama" berlayar ke Pelabuhan Sydney pada tahun 1788, membawa sebagian besar narapidana dan pasukan dari Inggris. Dan beberapa penduduk asli menyebut Hari Australia sebagai "Hari Invasi".

Sekarang ada fokus baru pada pemberdayaan Pribumi di tengah gerakan Black Lives Matter.

Mengabaikan Aborigin

Ide untuk mengubah susunan kata itu dilontarkan pada tahun 2020 oleh Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, yang mengatakan bahwa susunan kata saat ini mengabaikan "budaya bangsa pertama yang membanggakan" Australia.

Proposal tersebut disambut oleh beberapa anggota parlemen, termasuk menteri federal untuk Penduduk Asli Australia, Ken Wyatt, serta pemimpin partai One Nation sayap kanan, Pauline Hanson.

Ketika ditanya apakah dia ingin menjadi orang pertama yang menyanyikan lagu kebangsaan baru, Morisson berkata: "Saya pikir menyanyi oleh perdana menteri sama dengan latihan umum oleh perdana menteri, paling baik dilakukan secara pribadi." (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home