Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta 22:02 WIB | Rabu, 17 Juli 2013

Azyumardi Azra: Harusnya SBY Sambut Pengungsi Syiah di Istana Negara, Jangan Cikeas

Azyumardi Azra: Harusnya SBY Sambut Pengungsi Syiah di Istana Negara, Jangan Cikeas
Dr. Haedar Nasri, M.Si ketua PP Muhammadiyah dan Busyro Muqqodas, wakil ketua KPK bid. Pencegahan pada acara peluncuran buku (17/7). (foto-foto: Prasasta)
Azyumardi Azra: Harusnya SBY Sambut Pengungsi Syiah di Istana Negara, Jangan Cikeas
Dr. Azyumardi Azra memberi tanggapan tentang buku Islam Syariat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Alangkah baiknya jika Presiden SBY menyambut Pengungsi Syiah yang terkatung-katung dengan sepeda selama berhari-hari di Istana Negara, bukan di kediamannya di Puri Cikeas, demikian dikatakan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Prof.Dr. Azyumardi Azra pada peluncuran buku Islam Syariat, Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia, karangan Dr. Haedar Nashir, M.Si yang berlangsung di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, Jakarta, Rabu (17/7).

“Seharusnya Pak SBY menerima pengungsi-pengungsi syiah yang bersepeda itu di Istana Negara, bukannya di Cikeas. Cikeas itu Cuma puri, atau kompleks perumahan biasa, bukan lambang negara.” Tutur Azra dengan tegas.

Azyumardi mengatakan demikian dalam kaitannya dengan pembahasan buku karangan Dr. Haedar Nashir, M.Si tersebut, dan menjelaskan tentang mazhab dalam agama Islam sangat banyak di dunia ini, dan wajib hukumnya untuk saling menghormati. Azyumardi mencontohkan bahwa golongan Syiah dan Sunni belum banyak dipahami masyarakat umum.

“Islam di Indonesia berbunga-bunga, artinya memberi kesegaran dan banyak jenisnya, tidak hanya sebatas NU dan Muhammadiyah, sekarang ada Ahmadiyah dan Syiah yang tetap kita harus perhatikan.“ Ujar Azra.

Pada acara yang dihadiri Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Pencegahan, Busyro Muqqodas, Azyumardi mengatakan bahwa kehadiran Islam terutama masalah penegakan syariat yang saat ini didengung-dengungkan ormas-ormas tertentu telah diwadahi dalam buku yang ditulis oleh Dr. Haedar Nashir, M.Si ini.

“Buku ini penting sebagai pemetaan dari apa yang saat ini kita yakini sebagai islam syariat, saat ini telah banyak definisi yang salah kaprah tentang syariat. Dalam Islam ada yang disebut jalan syariah, bahwa seseorang muslim tidak dapat hidup jika tidak melalui jalan syariah tersebut, seperti menunaikan ibadah sholat lima waktu dan menunaikan zakat serta haji.“ Kata Azra.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home