Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:50 WIB | Selasa, 27 Desember 2016

Badai dan Gempa di Hari Natal di Filipina dan Chile

Jalan di Chile yang rusak akibat guncangan gempa berkekuatan 7,6 skala Richter pada hari Minggu (25/12). (Foto: dari Reuters)

MANILA, SATUHARAPAN.COM – Empat orang tewas dan delapan orang hilang akibat topan kuat Nock Ten yang melintasi kepulauan Filipina pada Senin (26/12). Warga di wilayah itu menghadapi libur Natal dengan angin kencang, hujan deras dan banjir yang merusak.

Sementara itu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang Chile selatan. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa dan kerusakan besar yang dialami di wilayah itu.

Topan Nock-Ten membuat pendaratan di Pulau Catanduanes dengan hembusan angin berkekuatan 235 kilometer per jam pada Hari Natal, kemudian bergerak ke wilayah Bicol dan sekitarnya sebelum bergerak ke barat di seluruh negeri.

Beberapa tewas akibat banjir, dan seorang pria tua meninggal karena kejatuhan dinding, kata Gubernur Albay, Al Bichara, mengatakan kepada media setempat.

Seorang tewas dan dua lainnya luka-luka ketika badai menumbangkan tiang listrik di Provinsi Quezon, kata laporan polisi.

Sementara di Provinsi Batangas, pada hari Senin (26/12) dilaporkan delapan awak  feri masih hilang, kata penjaga pantai, Joy Villegas.

Lebih dari 383.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan lebih dari 80 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan karena badai, kata kantor pertahanan sipil Finilpina.

Penjaga pantai telah memerintahkan agar pantai selatan Manila ditutup untuk kunjungan berlibur pada 26 Desember.

Gempa Chile

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Chili selatan pada hari Minggu (25/12) yang menyebabkan ribuan orang mengungsi dari daerah pesisir, namun tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar.

Para saksi melaporkan intensitas gemetar di rumah mereka dan mereka terkejut oleh suara keras. Gempa mengganggu rencana perayaan Natal bagi ribuan orang yang terpaksa melarikan diri dengan berjalan kaki, naik mobil dan menunggang kuda, mencari tempat yang lebih tinggi di tengah hujan lebat.

Ada peringatan gempa berpotensi tsunami dengan suara sirine. "Itu adalah ketakutan terbesar dalam kehidupan kami," kata Denisse Alvarado, penduduk dari selatan Chile dari kota Quellon, yang terletak di Pulau Chiloe, tujuan wisata terkenal di negeri itu.

Kantor Darurat Nasional Chile (ONEMI) telah mencabut perintah evakuasi dan peringatan tsunami setelah tiga jam gempa. Disebutkan hampir 5.000 orang yang dievakuasi kembali ke rumah mereka.

Para pejabat, menurut laporan media setempat, dan Survei Geologi Ameriak Serikat menyebutkan pusat 1.000 kilometer dari Quellon di lepas pantai, dan kedalaman 39 kilometer.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home