Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:40 WIB | Selasa, 28 April 2015

Badak Jawa Jadi Ikon Paviliun RI di World Expo Milano

Badak Jawa Jadi Ikon Paviliun RI di World Expo Milano
Perkembangan pembangunan paviliun Indonesia di World Expo Milano 2015 di Milan, Italia. (Foto-foto: kemendag.go.id/Ditjen PEN)
Badak Jawa Jadi Ikon Paviliun RI di World Expo Milano
Badak Jawa yang menjadi ikon paviliun Indonesia di WEM 2015.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia akan mengikuti pameran Universal Non-komersial World Expo Milano 2015 yang hanya diselenggarakan satu kali dalam lima tahun di Milan, Italia. Badak Jawa dipilih menjadi ikon dari paviliun Indonesia di WEM 2015 yang akan digelar selama enam bulan pada tanggal 1 Mei hingga 31 Oktober 2015.

“Ikon paviliun Indonesia pada WEM 2015 adalah Badak Jawa. Badak Jawa tersebut dipilih karena memiliki kaitan erat dengan upaya pelestarian ekosistem di Indonesia dan memiliki sejarah khusus dengan Paus Takhta Suci Vatikan di masa lampau,” Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria di Kantor Kemendag Jalan M.I Ridwan Rais Jakarta Pusat, Senin (27/4).

“Patung badak tersebut menurut rencana akan diberikan kepada Paus di Vatikan pada akhir penyelenggaraan WEM 2015.”

WEM 2015 ini akan menempati lahan seluas 110 hektar dengan tema Feeding the Planet, Energy for Life. Paviliun Indonesia sendiri akan mengusung tema The stage of The World dan menempati area seluas 1.175 meter persegi di slot S44 di dekat Entrance Gate sebelah Timur yang bersebelahan dengan negara Turkmenistan, Sudah, Qatar dan Monako serta berseberangan dengan negara Oman, Estonia, Slovakia, Jepang dan Turki.

Paviliun Indonesia akan dibagi dalam lima display zone yaitu zona pertama tentang Indonesia yang menggambarkan fakta Indonesia masa kini. Kemudian zona yang kedua berisi tentang pangan yang meliputi rempah-rempah seperti kopi, gula dan coklat dan beraneka ragam kuliner khas Indonesia.

Zona yang ketiga diisi tentang energi meliputi  ring of fire atau daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik dan sumber panas bumi. Zona keempat akan diisi seputar kemaritiman yang meliputi cerita tentang Marcopolo dan ikan purba.

Kemudian zona kelima akan diisi seputar kebudayaan yang meliputi makanan yang memiliki nilai spiritual di Indonesia. Seluruh display akan menggunakan TV LED serta multiple LCD monitor. Paviliun Indonesia juga dilengkapi dengan amphitheater untuk menampilkan pertunjukan.

Dalam acara WEM ini paviliun Indonesia akan diisi oleh berbagai kegiatan setiap harinya. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa seminar, pertunjukan, demonstrasi dan promo.

Beberapa kegiatan yang akan ditampilkan pada paviliun Indonesia antara lain adalah pertunjukan seni, musik daerah, food event, forum bisnis atau seminar dan promo event.

Didukung oleh 17 Kementerian dan Lembaga Pemerintah

Ari mengatakan bahwa pameran ini mendapat dukungan dari 17 kementerian dan lembaga pemerintah (K/L) seperti Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TNI AL, BKPM, LIPI, BPOM, Kehutanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TNI AL,  BKPM, LIPI, BPOM, dan BMKG.

Beberapa agenda penting paviliun Indonesia akan dilaksanakan di WEM 2015 yaitu pembukaan Paviliun Indonesia, akan dilaksanakan tanggal 1 Mei 2015, World Ocean Day dilaksanakan tanggal 8 Juni 2015 akan terdapat pengerahan sumber daya Indonesia yang dikoordinir oleh Menko Bidang Maritim dan perayaan kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 6 September 2015, diharapkan Bapak Presiden untuk dapat hadir pada acara Indonesia National Day.

 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home