Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:59 WIB | Rabu, 14 September 2022

Badan Bantuan PBB: Suriah Dilanda Wabah Kolera

Seorang gadis Suriah pengungsi internal minum air di kamp Teh di Idlib utara, Suriah 5 Mei 2021. (Foto: dok. Reuters/Khalil Ashawi)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Wabah kolera menyebar di beberapa wilayah Suriah menghadirkan "ancaman serius bagi orang-orang di Suriah dan kawasan itu," kata perwakilan PBB di negara itu, menyerukan tanggapan mendesak untuk menahan penyebarannya.

Wabah itu diyakini terkait dengan irigasi tanaman menggunakan air yang terkontaminasi dan orang-orang yang meminum air yang tidak aman dari Sungai Efrat yang membelah Suriah dari utara ke timur, kata Koordinator Kemanusiaan dan Kediaman PBB, Imran Riza, dalam sebuah pernyataan.

Penghancuran infrastruktur air nasional yang meluas setelah lebih dari satu dekade perang berarti sebagian besar penduduk Suriah bergantung pada sumber air yang tidak aman.

Richard Brennan, Direktur Darurat Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah Mediterania Timur, mengatakan badan tersebut telah mencatat delapan kematian akibat penyakit itu sejak 25 Agustus: enam di Aleppo di utara dan dua di Deir al-Zor di timur.

"Ini adalah wabah kolera pertama yang dikonfirmasi dalam beberapa tahun terakhir ... penyebaran geografis menimbulkan kekhawatiran dan jadi kami harus bergerak cepat," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Wabah ini berpusat di wilayah Aleppo di utara, di mana lebih dari 70 persen dari total 936 kasus yang dicurigai telah dicatat, dan Deir al-Zor di mana lebih dari 20 persen terdaftar.

Sejumlah kecil kasus yang dicurigai telah dicatat di Raqqa, al-Hasaka, Hama dan Lattakia. Jumlah kasus kolera yang dikonfirmasi adalah 20 di Aleppo, empat di Lattakia dan dua di Damaskus.

Sebelum wabah kolera baru-baru ini, krisis air telah menyebabkan peningkatan penyakit seperti diare, kekurangan gizi dan kondisi kulit di wilayah tersebut, menurut WHO.

Brennan mengatakan WHO mengimbau para donor untuk meningkatkan pendanaan karena organisasi tersebut telah menangani sejumlah wabah kolera di wilayah tersebut, termasuk di Pakistan di mana banjir telah memperburuk wabah yang sudah ada sebelumnya.

“Kita perlu meningkatkan kapasitas pengawasan dan pengujian … upaya sedang dilakukan untuk mengirimkan air bersih ke masyarakat yang paling terkena dampak,” katanya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home